The Fall of Berlin 1945 by Antony Beevor
My rating: 4 of 5 stars
Sepanjang sejarah manusia, para pemenang perang, para penakluk, seringkali (kalau tidak selalu) berbuat sewenang-wenang kepada pihak yang kalah. Menjarah, merampok, menghancurkan, menginjak-injak harga diri dan hak asasi pihak yang kalah sudah jadi praktek biasa, bukan hanya di masa perang kuno, tapi juga di masa perang modern pada abad 21...
Karena itu tidak heran bila para pemenang Perang Dunia II juga berbuat sesukanya. Meskipun para petinggi negara menetapkan peraturan ketat dengan ancaman hukuman agar pasukannya tidak menjarah, merampok, bertindak kekerasan dll terhadap penduduk Jerman, tetap saja aturan tersebut itu dilanggar, dengan alasan 'balas dendam' atas kekejian tentara Jerman di negeri mereka.
Para tentara Soviet malah menyombong bahwa selama masa kejatuhan Jerman tersebut 'dua juta anak mereka lahir di Jerman', dan yakin bahwa para korban mereka malah senang...
The capacity of Soviet officers and soldiers to convince themselves that most of the victims were either happy with their fate, or at least accepted that it was their turn to suffer after what the Wehrmacht had done in Russia, is remarkable. 'Our fellows were so sex-starved,' a Soviet major told a British journalist at the time, 'that they often raped old women of sixty, seventy or even eighty - much to these grandmothers' surprise, if not downright delight.'
OMG...
View all my reviews
No comments:
Post a Comment