My rating: 4 of 5 stars
Don't judge a book by its cover.
Well, ini saran yang sering kulanggar. I do judge a book by its cover. Terutama sampul belakangnya. Maksudnya, karena foto penulis yang dipajang di sana. Terus terang, aku menjadi penggemar Richard Castle karena dia ruggedly handsome, sih. Habisnya, dia mirip banget dengan si ganteng Nathan Fillion yang jadi Kapten Malcolm Reynolds di Firefly, serial TV Joss Whedon favoritku (setelah Buffy the Vampire Slayer, tentu saja).
Richard Castle... he really is ruggedly handsome! |
Nathan Fillion as Capt Mal Reynolds... he really is ruggedly handsome, too! |
Oke, oke aku memang shallow. Mau bagaimana lagi? I <3 Castle, very very much.
Jadi, karena foto di sampul belakang itu, nggak salah dong kalau aku membayangkan Rick Castle sebagai Derrick Storm? Dan nggak salah dong, kalau aku nangis bombay waktu tahu Castle membunuh Storm di Storm Fall? Aduh, itu kan sama saja dengan bunuh diri! (T.T)
Untunglah, akhirnya Castle menerbitkan buku ini. Tapi... masa sih, untuk menulis buku ini, Castle harus membuntuti seorang detektif wanita NYPD kemana-mana. Berbulan-bulan pula! Ugh! Aku nggak suka!!!
Dan setelah baca bukunya, aku tambah tidak suka! Terutama pada tokoh utamanya, Nikki Heat. Detektif wanita yang cantik dan seksi bak model bikini. Huh! Yang benar saja! Dari namanya yang mirip nama stripper saja, kita tahu dia bukan perempuan baik-baik.
Tapi... masih ada yang membuatku sedikit terhibur, sih. Aku masih bisa membayangkan tampang Castle sebagai jurnalis investigasi Jameson Rook, yang membuntuti Nikki Heat kemana-mana! Sip!
Kalau dilihat dari jalan ceritanya, Castle telah kembali ke akarnya sebagai penulis cerita misteri. Misteri pembunuhan seorang taipan real estate yang mati gara-gara terjun bebas dari balkon di lantai enam sekaligus cerita heist. Cerita detektif standar, dengan bumbu humor dan... roman.
Yang aku tidak suka, ada adegan olahranjang antara Jameson Rook dan Nikki Heat. Di tengah-tengah buku pula!
Kalau dilihat karakternya, jelas-jelas Jameson Rook mencerminkan Castle, sedangkan Nikki Heat terinspirasi dari si detektif wanita itu, Kate Beckett. Duh. Jangan-jangan ada apa-apa antara Castle dengan Beckett. Adegan olahranjang itu nggak mungkin cuma fantasi dan imajinasi Castle saja! Pasti berdasarkan kisah nyata. Uuh, aku nggak suka!!! Dasar perempuan jalang! Berani-beraninya merayu Castle! He's mine!!!
Anyway, di luar karakter Nikki Heat, aku suka serial baru Castle ini. Jameson Rook-nya bukan cuma ganteng dan seksi, tapi juga witty. Mirip Castle, pokoknya. Empat dari lima bintang deh!
Ah... aku memang bias <3 <3 <3
Castlefreak288
N.B.
Review ini dibuat dari sudut pandang seorang penggemar hardcore (fiktif) dari Richard Castle.
Abaikan bahwa Richard Castle hanya tokoh fiktif.
Abaikan bahwa Richard Castle memang diperankan Nathan Fillion.
Review aslinya singkat saja:
Novel tie-in pertama dari serial TV Castle ini nyaris copas dari serial TV-nya. Namanya juga "terinspirasi kisah nyata", maka bukan hanya karakter Richard Castle dan Kate Beckett yang tampil di sini, melainkan juga para pemeran pembantu, seperti Esposito, Ryan, Lanie, bahkan Kapten Montgomery. Dengan perubahan nama, tentunya, meskipun ada juga yang inisialnya tetap sama.
Jalan ceritanya juga bisa dibilang copas dari serial TVnya. Drama prosedural kepolisian dengan bumbu komedi dan roman. Ada beberapa kalimat yang diucapkan para karakter di serial televisinya yang dikutip di novel ini. Perbedaan yang sangat signifikan memang bumbu romannya. Di novel ini tidak ada yang namanya deferred gratification. Nikki Heat dan Jameson Rook tidak butuh waktu empat tahun untuk naik ranjang. Namanya juga masturbasi verbal literal dari Rick Castle :P
Misterinya sendiri... gampang ditebak sih sebenarnya. Tapi aku tetap memberikan empat dari lima bintang, simply karena aku suka serial TV-nya.
Iya, iya... aku memang bias <3 <3 <3
Sebagai bonus suka-suka, kutambahkan pelajaran grammar dari Richard Castle ya...
View all my reviews
No comments:
Post a Comment