Deadly Heat by Richard Castle
My rating: 4 of 5 stars
May the dance never end and the music never stop.
Saat Castle menulis buku ini, hidupnya telah berubah drastis, karena semua khayalan dan dambaan yang selama ini dituangkan dalam kisah cinta Nikki Heat dan Jameson Rook telah menjelma menjadi kenyataan.
Yap, saat menulis buku ini, Castle dan Beckett telah menjadi Caskett.
Kisahnya sendiri boleh dibilang masih kelanjutan dari buku keempat, Frozen Heat. Nikki Heat masih mencoba melacak mereka yang terlibat pembunuhan ibunya tapi lolos dari tangan hukum, tapi sekaligus diramu dengan inspirasi dari cerita lama dari tahun kedua Castle bersama Beckett cs: pembunuh serial yang menantang "Nikki Heat": Scott Dunn.
Dan namanya pembunuh serial, korban pun dipilih secara acak. Pertama Roy Conklin, health inspector yang ditemukan terpanggang di oven pizza (yup, Slice of Death reference!). Selanjutnya, Maxine Berkowitz, reporter TV yang ditemukan mati dicekik dengan kabel TV. Lalu Douglas Earl Sandman alis Bedbug Doug, yang mati disekap dengan matras. Poetic.
Seolah plotnya belum cukup ramai, masih ditambah teror bom biologis (yap, that reference!), yang masih berkaitan dengan kasus di Frozen Heat!
Btw, Castle memasukkan nama Slaughter sebagai salah satu petugas polisi berseragam di novel ini, hanya saja untuk nama seseram itu, karakternya tidak sesangar polisi yang dipinjam namanya!
"I mean, if your name was Slaughter, wouldn't you at least hit the gym?" komentar Rook. Hah, apa ini balas dendam Castle pada Slaughter? Mudah-mudahan Slaughter tidak suka baca novel.
Omong-omong, pelajaran grammar hari ini adalah:
Pernah terpikirkan bila feature Nikki Heat yang dibuat Jameson Rook diangkat jadi film? Siapa yang bakal dicasting jadi Jameson Rook?
"Nathan would be perfect casting, if he's available."
-page 216
Well, it's way too meta!
View all my reviews
No comments:
Post a Comment