Friday, February 28, 2014

What Did You Eat Yesterday?

きのう何食べた? 1きのう何食べた? 1 by Fumi Yoshinaga
My rating: 4 of 5 stars

What did you eat yesterday?

Buatku itu pertanyaan mudah, karena aku termasuk orang yang... jarang makan. Eh, bukan ding, karena sebagai penghuni kosan yang malas masak aku kebanyakan beli makanan jadi dengan menu yang gampang diingat karena sedikit variasinya. Hm... kalau dipikir-pikir kok jadi menyedihkan ya... *lah kok mendadak curhat*. Buat yang doyan masak makanan sendiri, seharusnya itu juga pertanyaan mudah. Nggak mungkin kan, masak dan makan sambil sleep-walking, terus nggak ingat apa-apa.

Manga ini dibuka dengan pertanyaan simpel seorang rekan kerja tokoh utamanya: "Hey, what did you eat for dinner last night?"

Sementara beberapa rekan kerja lain masih berusaha mengingat-ingat apa saja yang mereka makan semalam, tokoh utama kita dengan lancarnya menjawab: "Miso soup with komatsuna, wakame, spring onion and aburaage. Mentaiko and nagaimo dressed with nihaizu, topped with wasabi and nori. Daikon with sweet and spicy chicken wings, broccoli okaakae, ang lastly white rice mixed with a third of brown rice." Wajar saja kalau mendadak ruangan sunyi senyap setelah mendengar jawaban itu.

Oh, iya, perkenalkan tokoh utama seri manga karya Fumi Yoshinaga yang sumpah bikin lapar hanya dengan membacanya:

Hah? Tokoh utamanya laki-laki 40 tahunan? Iya, ini manga seinen tentang pasangan gay berusia 40 tahunan yang hidup bersama. Tokoh utamanya Shirou Kakei, pengacara doyan masak yang penuh perhitungan (demi pengiritan anggaran makan), yang menyiapkan makan malam ala Jepang lengkap hampir tiap malam. Yang enak tentu saja pacarnya, Yabuki Kenji, meskipun kadang-kadang ia menyesali sok hematnya Kakei. Sekali-sekali pingin kan makan di luar atau beli es krim Haaden Dazs rasa terbaru, meskipun ya... memang mahal sih.

By the way, berbeda dengan Kenji yang status gay-nya sudah jelas bagi banyak orang (agak stereotip sih kalau dilihat dari profesinya), rekan sekantor Kakei tidak tahu kalau ia seorang gay, dan menganggapnya sebagai eligible bachelor yang belum ketemu jodoh saja. Orang tuanya sih sudah tahu orientasi seksualnya, tapi malah membuat Kakei merasa repot dengan dukungan mereka agar anaknya "come out" juga di lingkungan kerjanya. Kakei malah merasa Kenji lebih beruntung, tidak diakui lagi oleh orang tuanya begitu ketahuan gay. Minimal, tidak ada orang tua yang terus ikut campur dalam urusan pribadinya.

Sebagai orang yang penuh perhitungan dalam masalah keuangan, Kakei mirip dengan ibu-ibu pada umumnya. Kalau sedang belanja, pasti membanding-bandingkan harga, dan langsung memikirkan menu di benak begitu menemukan bahan makanan yang kebetulan sedang diskon. Begitu pulang ke rumah, langsung deh semuanya diracik dan dimasak. Duh... sedapnya kalau punya suami seperti Kakei :)

Cuma Fumi Yoshinaga yang bisa membuat kehidupan sehari-hari sepasang gay berumur 40 tahunan menjadi cerita yang menarik. Padahal hampir di setiap bab kita hanya mengikuti kegiatan Kakei yang (di luar pekerjaannya sebagai pengacara) setiap hari sibuk memikirkan menu yang cocok dengan bahan baku yang sedang diskon plus adegan memasaknya. Tapi seirit-iritnya Kakei, hidangan makan malam buatannya tetap selalu tampak lezat bin nikmat. Yummy!

Sayangnya, aku baru membaca manga ini secara online sampai volume 3 saja, dan tidak jelas apakah ada lanjutannya atau tidak. Dan tentunya, meskipun tidak ada adegan dewasa yang berbahaya satu halaman pun, aku tidak begitu yakin manga ini akan diterbitkan di Indonesia. Make a wish saja deh, dan... itadakimasu!






View all my reviews

9 comments:

  1. Ah menarik, jadi pengen baca mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dicari di situs manga onlen dengan judul Kinou Nani Tabeta, kok...

      Delete
  2. Minta filenyaa :D..

    Kemaren aku makan Indomie Iga Sapi 2 bungkus aja Mbak Treez. Sama telur orak - arik. Maklum lagi malas masak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tadi malam aku nggak makan *cyedih*

      Makanya baca review kuliner jadi lapar *baru ngopi doang*

      Kapan-kapan kubawa HDD khusus ebook dan graphic novel kalo kita ketemuan ya, filenya gede :)

      Delete
  3. Ini menarik banget deeeh....dan merasa tertohok karena cowok 40taunan malah lebih jago masak dibanding aku si emak2 pemalas ini XD duh jadi pingin makanan jepang. slurp.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, mbak astrid...
      Inginnya sih jago masak juga. Tapi lebih ingin lagi tinggal makan doang *teteup males*

      Delete
  4. Wah, serius jadi pengen baca buku ini.
    Sepertinya seru yaa.. Terus, laperrr xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. manga kuliner memang visual banget, deh. Bikin ngiler.

      Delete
  5. kalo aku hobi banget makan, tapi gak demen masak #DikeprukMassal :D

    @lucktygs
    http://luckty.wordpress.com/2014/02/27/review-macaroon-love/

    ReplyDelete