My rating: 3 of 5 stars
"Dengar baik-baik... Tintin, wartawan nomor satu dunia akan datang ke sini untuk bersih-bersih. Ini gawat! Dia meringkus perdagangan gelap berlian di Congo dan memasukkan orang-orangku ke penjara... Jadi dia tidak boleh menghabiskan satu hari pun di Chicago... Oke?"
Demikian arahan A.C. eh Al Capone pada anak buahnya pada halaman pertama panel kedua komik ini. Bersih-bersih? Dikata cleaning service apa? Kalau begini jadi bingung sebenarnya Tintin itu cuma wartawan seleb atau interpol, karena kerjaannya bukan lagi meliput berita, tapi sudah rangkap jabatan sebagai pemberantas kejahatan internasional. Mana cuma sendirian nggak ada tim back-up, lagi. Zuper banget, ya! Tapi ya sudahlah, terserah Herge saja. Lanjuuut!
Cuma Al Capone tokoh penjahat di komik Tintin yang benar-benar ada di dunia nyata |
Selamatkah Tintin? Bilangin nggak ya...?
Kagum juga sih melihat Tintin selamat dan kelihatan tetap sehat-sehat saja setelah mengalami: kecelakan mobil, dipentung (oleh penjahat dan polisi), dibius, diceburkan ke Danau Michigan, dan tentu saja ditembaki.
Belakangan Tintin berhasil membantu polisi menangkap para gangster, tapi karena salah satu gangster, Bobby Smiles lolos, Tintin pun dengan pede berjanji pada polisi, "Jangan khawatir, akan kutangkap Bobby Smiles!" Widiw, Tintin ngambil kerjaan di luar job desc lagi. Gratisan pula! Tapi... kelihatannya sih ini siasat Herge supaya punya alasan untuk pindah lokasi dari kota Chicago ke Wild Wild West, dan menampilkan para Indian. Yiiiha!
Indian di komik ini, suku Blackfoot, digambarkan terlalu gampang dibohongi orang. Bobby Smiles cukup bilang ada orang putih muda yang akan mencuri tanah mereka, dan mereka pun menangkap Tintin. Tapiii, ada tapinya sih. Belakangan Tintin tidak sengaja menemukan sumur minyak waktu diburu para Indian, dan ujug-ujug berdatanganlah para pengusaha menawarkan uang untuk membeli sumur minyaknya, sampai seratus ribu dolar. Eh, begitu tahu tanah itu milik suku Blackfoot, mereka cuma memberi dua puluh lima dolar pada si kepala suku dan mengusir seluruh suku keluar dari tanah mereka. Fitnah Bobby Smiles jadi kenyataan ya, gara-gara Tintin suku Blackfoot benar-benar kehilangan tanahnya!
Meninggalkan bekas tanah suku Blackfoot yang dalam sehari beralih rupa jadi kota minyak, Tintin melanjutkan petualangannya memburu Bobby Smiles. Seperti biasa, Tintin terus menerus celaka, kereta api yang dinaikinya meledaklah, hampir dihukum gantunglah, hampir kena kebakaranlah, sampai hampir digilas kereta api bak adegan film-film koboi jaman baheula. Dan seperti biasa pula, Tintin SELAMAT DENGAN AJAIB. Terlalu banyak kebetulan yang unbelievable, sih...
Lantas, bagaimana nasib para gangster Chicago selanjutnya? Apakah Tintin perlu meminta bantuan petugas federal untuk menangkap akuntan Al Capone? Lah, itu mah The Untouchables ya...
By the way, dari awal langsung tancap gas masuk ke cerita... Maafkan saja ya, namanya juga review suka-suka, jadi nggak ada format pakem sih. Okelah, sekarang sedikit komentar dari sisi lain deh.
Cuma mau protes untuk pemilihan judul edisi ini. Kalau sebelumnya niat banget pakai Sovyet dan Congo karena konon merujuk ejaan asli bahasa Prancis, kenapa sekarang tidak diberi judul Tintin di Amerique? #maksa
N.B. Ada cameo Rastapopoulos, lho!
And then, karena petualangan Tintin masih berlanjut, I say:
View all my reviews
No comments:
Post a Comment