Tuesday, May 27, 2014

The ABC Murders

Pembunuhan ABC - The ABC MurdersPembunuhan ABC - The ABC Murders by Agatha Christie

Hm, jadi saudara-saudara, apa sih maksud dari ABC di sini?

1. Seorang anonim membuat surat peringatan kepada Poirot bahwa ia akan melakukan pembunuhan di suatu tempat pada waktu tertentu, dan menandatanganinya dengan nama ABC.

2. ABC meninggalkan buku panduan kereta api yang disebut ABC dekat dengan korban pembunuhannya. Hm... kalau ada copycat yang melakukan hal ini di Indonesia, kemungkinan besar yang ia tinggalkan di dekat korbannya berupa botol kecap atau saos ABC, ya?

3. ABC melakukan pembunuhan secara alfabetis, baik lokasi maupun nama korban pembunuhannya. Pertama di Andover, dengan korban Mrs. Ascher, Kedua di Bexhill, dengan korban Betty Barnard. Ketiga di Churston, dengan korban Sir Carmichael Clarke. Keempat di Doncaster, dengan korban... eh, alfabetnya meleset sedikit.

Oh! Pembunuh serial dengan korban random!
Pembunuh serial dengan surat peringatan terlebih dahulu!
Apakah novel ini menjadi inspirasi bagi para pembunuh serial modern yang mengirimkan surat dan teka-teki lebih dulu kepada detektif/polisi/surat kabar seperti halnya kasus Zodiac yang terkenal dan tak pernah tertangkap itu?

Hercule Poirot tidak percaya bahwa ini pembunuhan serial random dari seorang psikopat. Ia percaya bahwa ini pembunuhan yang sama seperti yang biasa ditanganinya, pembunuhan dengan motif pribadi. Mengapa demikian? Karena baginya pasti ada alasan tersendiri mengapa si pelaku mengirimkan surat tantangan secara pribadi kepadanya, bukan kepada polisi dan surat kabar. Benarkah pendapat Hercule Poirot? Lantas, kalau Hercule Poirot benar, siapakah pelaku pembunuhan yang mengaku bernama ABC itu? Benarkah itu inisial pelaku, atau sebenarnya tak berarti apa-apa?

Pas membaca ulang buku ini, aku jadi kepikiran dan mencoba mengingat-ingat, ada nggak ya novel Agatha Christie yang memang penjahatnya benar-benar psikopat yang nggak punya motif apa-apa selain membunuh demi kesenangannya sendiri? Jadi penasaran deh, karena jelas Pembunuhan ABC yang semula menjurus ke sana ternyata cuma trik dan pengalihan isu. Aaa, jadi spoiler deh. Nggak apa-apa ya?

Mengikuti penyelidikan Hercule Poirot dari satu lokasi ke lokasi lain, membuatku agak pesimis pada Poirot kalau saja kasus ini benar-benar random dan pembunuh berantai sungguhan.

Pertanyaan "Mengapa Mrs Ascher? Mengapa Andover?" tak perlu dicari jawabannya kalau pelaku memang melakukannya secara random. Oke, ada beberapa kota dengan inisial A, kocok yuk! Ah, ternyata Andover. Nah, buka buku telepon untuk nama berawalan A, siapkan jarum, tutup mata, dan... tusuk! Eh yang kena Ascher ya. Okesip! Andover, Ascher. Gitu.

Hastings terlalu berharap Poirot bisa langsung tahu siapa pelakunya, tapi toh Poirot angkat tangan.

"Mon ami, apa maumu? Kau menatapku seperti pandangan seekor anjing setia, yang menuntutku untuk mengucapkan pernyataan ala Sherlock Holmes! Yang benar adalah--aku tidak tahu tampang pembunuh itu, atau tempat tinggalnya, atau bagaimana cara menangkapnya."

Pada akhirnya, kita takkan mendapati Poirot menjadi seorang profiler pembunuh berantai, karena ia menyelidiki kasus-kasus pembunuhan selanjutnya bukan dengan menutup kemungkinan bahwa mungkin pembunuhan itu tidak bersifat acak, dan motif pembunuhannya bisa ditebak. Harta, dendam, atau alasan umum lainnya.

Ah, jadi penasaran deh. Mungkin aku harus segera baca ulang novel-novel Agatha Christie yang lain, untuk menemukan apakah ada novel yang pelakunya murni seorang pembunuh berantai, yang membunuh tanpa motif apa-apa selain kesenangan pribadi... Eh, tunggu, tunggu, jangan-jangan itu novel Curtain, ya...?



View all my reviews

No comments:

Post a Comment