My rating: 3 of 5 stars
Selamat datang di Amerika Selatan, Tintin!!!
Betul, setelah Rusia, Afrika, Amerika, Mesir, Arab, India, Cina, kini tibalah Tintin di Amerika Selatan!
Judul
Untuk jilid Tintin yang satu ini, sepertinya aku lebih sreg dengan judul terjemahan versi Indira, yaitu Patung Kuping Belah. Selain karena sudah puluhan tahun tahunya judul yang satu itu, minimal saat melihat sampulnya jadi tidak bertanya-tanya siapakah yang punya kuping belah, misalnya apakah orang yang duduk mendayung di belakang Tintin sebenarnya punya masalah dengan kupingnya, kebetulan saja ketutupan rambut :)
Cover
Setelah melihat foto pohon mati yang melintang di sungai yang digunakan Herge sebagai inspirasi... ih, keren, benar-benar mirip banget.
Cerita
Dimulai dari pencurian patung suku Arumbaya yang misterius, yang membuat Tintin menelusuri jejak pencuri patung itu ke Republik San Theodoros di Amerika Selatan. Seperti biasa, di sana Tintin dijebak dan ditangkap dengan tuduhan teroris dan nyaris dieksekusi tembak (sudah untuk yang keberapa kali, coba?), kalau saja tidak terjadi kudeta yang menggulingkan Jenderal Tapioca yang berkuasa. Dan Jenderal Alcazar yang menjadi penguasa berikutnya langsung mengangkat Tintin sebagai kolonel!
Di sela kesibukan tugasnya sebagai kolonel (di antaranya main catur dengan sang Jenderal), Tintin masih berupaya mencari patung yang hilang. Di sisi lain, ia juga menghadapi wakil General American Oil yang mengincar minyak yang berada di padang pasir perbatasan antara San Theodoros dan negara tetangga, Nuevo-Rico, yang berusaha menyogoknya untuk membujuk Jenderal Alcazar merebut daerah minyak itu. Penolakan Tintin pun membuatnya jadi target pembunuhan.
Meskipun Tintin selamat, sayangnya Jenderal Alcazar setuju untuk berperang. Dan Tintin pun kena fitnah korupsi dan akan dieksekusi (lagi), tapi berkat balas budi pembunuh bayaran yang pernah dilepaskannya, Tintin berhasil lolos dan akhirnya sampai ke wilayah suku Arumbaya. Di sana ia bertemu Ridgewell, petualang Inggris yang sudah lama hilang, dan mendapatkan cerita bahwa kemungkinan besar terdapat berlian suku Arumbaya yang disembunyikan dalam patung kuping belah. Berlian itulah yang sebenarnya dicari-cari para penjahat yang berusaha mencuri patung tersebut.
Saat kembali ke Eropa, Tintin pun mendapati bahwa patung yang dicari-cari itu ada...
... banyak sekali! |
Trivia
Mulai jilid petualangan ini, Tintin tidak lagi bertualang di negara dengan nama asli, namun dengan nama fiktif.
Konflik minyak San Theodoros dan Nuevo-Rico merupakan gambaran konflik Bolivia dan Paraguay, sementara daerah minyak yang jadi rebutan diubah namanya dari Gran Chaco menjadi Gran Chapo.
Di komik Tintin, perusahaan minyak yang terlibat adalah General American Oil yang mendukung San Theodoros dan British South-American Petrol yang mendukung Nuevo-Rico, sementara di dunia nyata Standard Oil of United States mendukung Bolivia sementara British Controlled Oilfields mendukung Paraguay.
Ada kematian dalam komik ini bila dibandingkan jilid-jilid sebelumnya. Ada pemahat yang jadi korban pembunuhan, teroris yang terkena bom sendiri, sampai para penjahat yang mati tenggelam ketika jatuh ke laut bersama Tintin.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment