Judul : Au Revoir, Sorcier
Mangaka : Hozumi
Penerbit : Level Comics
Terbit : Desember dan Januari 2017
Dibeli di : Gramedia.com
Dipesan tanggal : 19 Januari 2017
Diterima tanggal : 29 Januari 2017
Dibaca tanggal : 02 Februari 2017
Final Verdict :
Review :
Buat mereka yang mengenali nama Vincent Van Gogh dan mengetahui satu atau dua karyanya yang terkenal (atau termahal)...
Atau buat mereka yang pernah membaca novel Lust for Life karya Irving Stone atau versi filmnya yang digawangi Kirk Douglas...
Atau buat mereka yang pernah menonton film dokumenter BBC tahun 2010, Van Gogh: Painted with Words yang diperkuat oleh akting Benedict Cumberbatch...
minimal tahu sedikit (meskipun lupa-lupa ingat) seperti apa kisah hidup Van Gogh dan bagaimana hubungannya dengan adiknya, Theodore Van Gogh.
Manga dua jilid karya Hozumi ini berkisah tentang kehidupan (dan kematian) kakak beradik Van Gogh. Namun demikian, peringatan khusus buat yang sudah terlanjur berharap jalan ceritanya mendekati sama dengan karya-karya di atas, karena manga ini merekonstruksi total karakter dan kisah hidup Vincent Van Gogh.
Petunjuk utama: lihat saja cover manga dua jilid ini.
Cover jilid 1 menampilkan Theo Van Gogh, sang adik yang berprofesi sebagai art dealer jenius dan sukses di galeri seni ternama, Goupil & Cie. Dukungan finansial dan emosional dari sang adik inilah yang membuat sang kakak bisa fokus dan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melukis.
Cover jilid 2 menampilkan Vincent Van Gogh, sang kakak yang pelukis jenius, yang memandang dunia dengan segala macam suka dukanya dari kacamata keindahan, dan semua itu tercermin dari karya-karyanya yang mencerminkan keindahan semata, apapun objeknya. Vincent Van Gogh yang digambarkan di sini memang merupakan karakter yang easy going dan happy-go-lucky! Kelihatan banget dari covernya, lugu dan polos, kan?
Sebagai orang yang menyukai seni namun tidak punya bakat menggambar sedikit pun, Theo iri sekaligus kagum pada bakat kakaknya, yang terlalu polos untuk menyadari karunia yang dimilikinya. Namun berbeda dengan kakaknya yang putus sekolah, Theo bisa menyalurkan minatnya pada dunia seni dengan caranya sendiri. Keinginan besarnya untuk menunjukkan kejeniusan dan karya kakaknya pada dunia, sekaligus karya para pelukis jalanan lainnya yang terpinggirkan, membuatnya melancarkan perang gerilya, bahkan perang terbuka dengan pihak Academie Des Beaux-Arts, yang membatasi bahwa seni adalah melukis objek yang mermartabat dan hanya bisa diapresiasi oleh kalangan yang bermartabat pula.
Perjuangannya membebaskan seni hingga bisa dibuat oleh siapa saja dan dinikmati siapa saja ini membuat Theo mendapat musuh dari pihak Academie, yang berusaha menyakitinya dengan menggunakan orang yang paling dekat dengannya. Pada saat Theo diancam untuk memilih antara mundur dari dunia seni atau Vincent mati di depan matanya, baru terungkap bahwa Vincent yang tampak selalu bahagia tanpa memikirkan apapun sebenarnya juga iri dan kagum pada adiknya, yang memiliki kecerdasan dan kharisma yang tidak dimilikinya. Dalam drama yang menyusul kemudian, tragedi telinga Van Gogh di sini mendapat asal-usul yang berbeda!
Namun, bukan berarti manga ini menafikan kisah Van Gogh bersaudara yang kita kenal selama ini, karena... semua kisah hidup Vincent Van Gogh yang tragis itu, yang didasarkan pada korespondensi antara Theo dan Vincent, "ternyata" merupakan hasil karangan Theo semata! Mengapa?
"Almarhum kakakku tidak punya nama, tapi dia seorang pelukis genius. Tapi kehidupannya amat sangat biasa. Dia itu selalu mengembara tanpa tujuan dan melukis. Selalu melukis untuk orang lain dan tertawa cengenesan, lalu meninggal ditusuk penjahat di saat akan memulai karier... kehidupannya membosankan. Kau ingin melihat lukisan pria macam itu? Kehidupan pelukis yang menarik perhatian orang seharusnya menyedihkan dan penuh gairah."
Semata-mata agar masyarakat tertarik untuk mengenal dan mengapresiasi karya lukis kakaknya...
Terlepas dari kisah ceritanya yang kugolongkan ke golongan "what if" ini, yang membuatku memberi nilai lebih pada manga ini seperti biasa adalah hubungan cinta dan kasih sayang yang digambarkan begitu dalam di antara para karakternya, dalam hal ini Van Gogh bersaudara. Dan tentu saja, karakter Theo yang digambarkan jauh lebih menonjol dibandingkan Vincent. Bagaimanapun, dialah tokoh utamanya, dan dialah yang disebut sebagai Sorcier, sang penyihir, pada judul manga ini,
No comments:
Post a Comment