Sunday, June 22, 2014

The Rackeeter

The RacketeerThe Racketeer by John Grisham
My rating: 4 of 5 stars

Sudah lama aku tidak membaca novel John Grisham, tapi proyek baca-ulang-beli-ulang yang kumulai sejak tahun lalu praktis akan memperbaiki hal tersebut.

Tapi tentu saja novel yang satu ini bukan termasuk yang harus kubeli ulang, karena baru tiga bulan yang lalu kubeli online dari Periplus.com, itu pun karena termasuk daftar Bargain Books. Hardcover dengan harga banting? Why not?

Secara garis besar, novel ini terhitung ringan dibandingkan novel-novel awal John Grisham. Ceritanya pun tidak melulu soal hukum atau sidang pengadilan. Entah genre apa tepatnya, tapi campuran antara misteri pembunuhan, hukum, petualangan, dan heist. Tokoh utamanya mantan pengacara berkulit hitam yang dipenjara sepuluh tahun karena tersangkut RICO. Dan ya, ia tak bersalah, hanya ikan kecil yang tersangkut oleh jaring raksasa federal.

Kisah dimulai dengan pembunuhan Hakim Federal Raymond Fawcett dan selingkuhannya di pondok peristirahatannya. Karena TKP berada di tempat terpencil dan pembunuhnya tidak meninggalkan jejak, polisi dan FBI nyaris putus asa. Sampai muncul seorang saksi dari dalam penjara yang mengaku tahu siapa pembunuhnya.

Malcolm Bannister mengajukan persyaratan untuk kesaksiannya, pembebasan tanpa syarat dan ikut progran perlindungan saksi. Namun sementara tersangka ditangkap dan ditahan untuk diadili, program perlindungan saksi ternyata tidak cukup memadai untuk menjamin keselamatannya, sehingga Bannister memilih untuk memutuskan hubungan dengan FBI dan melenyapkan diri.

Jalan cerita ternyata tidak straightforward sebagaimana biasa. Kita mengikuti petualangan Bannister saat melenyapkan diri dengan penuh tanda tanya. Mengapa alih-alih sembunyi di tempat anonim ia malah berkelana di AS, menggunakan wajah dan nama barunya, dan mengaku-aku sebagai sutradara film dokumenter?

Namun tentunya, ada alasan di balik aksi dan tipuan Bannister yang seolah tidak jelas mau dibawa ke mana. Dan pada akhirnya, selain membantu pemerintah menangkap sang pelaku pembunuhan, Bannister menggunakan kesempatan itu untuk membalas dendam pada sistem hukum yang membuatnya terpenjara tanpa dosa. Dan tentu saja, hidup bebas dan kaya raya.

Seperti beberapa novel John Grisham lainnya, tokoh utama di novel ini semi abu-abu. Meskipun ia orang baik-baik, rasa frustasi karena dipenjara tanpa kesalahan membuatnya tidak pasrah menerima keadaan. Lewat pergaulannya di penjara, bahkan seringkali menjadi "pengacara penjara" bagi sesama tahanan, ia mendapat informasi yang berguna untuk merancang skema kebebasannya. Bahkan walaupun itu berarti bekerja sama dengan para kriminal, atau membengkokkan hukum demi kebebasannya.

Twist plot novel ini tidak terlalu rumit dan bisa diraba sebelum novel berakhir. Tidak sedramatis atau sebagus Shawnsank Redemption, tapi cukup untuk membuat kita tertarik untuk  terus membacanya sampai selesai.


View all my reviews

No comments:

Post a Comment