Sunday, June 29, 2014

Kiss of Surrender: A Sloth Deadly Angel

Kiss of Surrender (Deadly Angels, #2)Kiss of Surrender by Sandra Hill
My rating: 3 of 5 stars

Seri Viking dari Sandra Hill yang satu ini dinamai Deadly Angels, dengan para tokoh utama berwujud Viking Vampire Angel, disingkat Vangel, sedangkan lawan abadi mereka adalah Lucipire, Demon Vampire. Pasukan Vangel dibentuk oleh malaikat Michael untuk melawan pasukan Lucies di bawah Lucifer (siapa lagi). Pasukan Vangel dipimpin kakak beradik Sigurdsson, yang disebut  VIK, atau The Seven, karena jumlah mereka tujuh orang. Sejauh ini sudah terbit empat novel, tapi sepertinya bisa kita ramalkan kalau seri ini bakal terdiri dari tujuh buku.

Kenapa ketujuh kakak beradik Sigurdsson bisa "terpilih" menjadi Vangel? Yah, itu sih sama saja dengan bertanya kenapa seluruh kakak beradik Ericsson bisa time-travel ke abad 21. Mungkin itu tema utama Sandra Hill untuk serial Vikingnya: kekeluargaan. Jadi keluarga itu harus senasib sepenanggungan, kalau satu orang jadi vampir, semuanya juga. Kalau satu orang time travel, yang lainnya juga :)

Keluarga Sigurdsson "terpilih" karena masing-masing memiliki dosa besar yang tak terampunkan, salah satu dari Seven Deadly Sins. Pas banget ya, seven sins for seven brothers. Dan mereka menjadi Vangel sebagai hukuman yang harus dijalani kalau tidak mau masuk neraka.

Novel Kiss of Surrender ini merupakan buku kedua, dan tokoh utamanya, Trond Sigurdsson, menjadi Vangel karena dosa besar Sloth, alias... pemalas. Kesukaannya bermalas-malasan di tempat tidur, apalagi kalau musim dingin, bisa-bisa seperti beruang lagi hibernasi. Pada tahun 850, gara-gara terlalu malas untuk bangun, desa Trond hancur diserang oleh kaum Saxon atau Hun. Malaikat Michael yang mendatanginya memberikan Trond an offer he can't refuse dan jadilah ia seorang Vangel. Untung yang datang bukan Kevin Spacey, bisa-bisa hukumannya malah diikat ke ranjang selama satu tahun (buat yang tidak ngeh referensinya, kurekomendasikan nonton film Se7en, ya...).

Seperti biasanya, novel Sandra Hill memadukan tokoh Viking-nya dengan cerita yang kocak. Dan untuk seorang Trond yang pemalas, unsur komedinya digali dengan membuat tokohnya harus melakukan hal yang tidak disukainya: kerja keras. Setelah lebih dari seribu tahun jadi vampir dan menjalani ratusan misi yang berbeda, Trond terdampar di kamp pelatihan Navy SEALS, menyaru sebagai anggota pasukan elit Jaeger dari Norwegia yang ditugaskan berlatih di sana. Ia sampai mendapat julukan Easy, gara-gara terlalu malas dan santai. Buatnya, apa salahnya mencapai tujuan dengan cara yang lebih mudah? Ngapain juga capek-capek lari kalau bisa numpang mobil buggy? Ngapain juga harus repot memanjat jaring tali kalau bisa memutarinya saja? Mottonya: Work smarter, not harder. Ada benarnya juga sih, ya... Buat apa susah, buat apa susah, susah itu tak ada gunanya (ini pasti theme song Trond kalau lagi mendapat misi di Indonesia).

Ini mah dosa besarku tiap weekend... just lying there with my books :P
Premis awalnya cukup menarik, apalagi Trond dihadapkan dengan Nicole Tasso, anggota WEALS yang saking gemasnya melihat orang semalas Trond jadi rajin memaksakan buku-buku motivasi pada Trond. Tapi selain itu, Nicole juga penasaran pada latar belakang Trond yang mencurigakan, sehingga berusaha mengungkap rahasianya. Ujung-ujungnya, karena tidak mau terus-terusan diselidiki Nicole, Trond sampai terpaksa harus mengaku bahwa ia... gay.

Tentu saja, meskipun sudah hidup selibat selama satu milenia, Trond berbohong. Tapi ini menjadi sumber komedi baru bagi Sandra Hill: membuat Nicole yang penasaran berusaha membuktikan apakah Trond memang benar-benar gay... sampai nekat menyeretnya ke lemari peralatan dan "menyerang"-nya habis-habisan. Ah, itu mah dasar Nicole-nya saja yang memang sudah ngiler dari awal, cuma nggak mau ngaku dan cari alasan saja :)

Sayangnya, makin ke belakang jalan ceritanya jadi kurang menarik. Cerita tentang misi utama Trond di NAVY SEALS untuk menyelamatkan jiwa dua orang anggota yang sudah terinfeksi kaum Lucipire rasanya seperti tempelan saja. Cerita tambahan tentang misi penyusupan dan penyerbuan harem teroris malah terasa seperti memanjang-manjangkan cerita. Dan kemalasan Trond (yang ternyata tidak berlaku untuk urusan olahraga ranjang) yang bikin kocak malah jarang dibahas lagi. Duh, nggak seru deh.

Untungnya, masih ada beberapa hal yang cukup menarik. Sandra Hill ternyata menempatkan para Vangel ini di universe yang sama dengan para Viking dari keluarga Ericsson, dan ada crossover yang mempertemukan kedua keluarga ini karena salah satu anak Magnus Ericsson si Very Virile Viking itu ternyata jadi anggota SEALS juga. Selain itu, kita sedikit dipertemukan dengan beberapa saudara-saudara Trond, yang dari dosa besarnya bisa diketahui bagaimana karakternya, misalnya Ivak yang dosa utamanya adalah Lust (kebetulan yang ini sudah punya sih novelnya, cuma belum dibaca saja). Aku jadi penasaran seperti apa cerita yang diperuntukkan bagi Harek si ahli komputer (dosa besarnya kira-kira apa ya?), yang memperkenalkan malaikat Michael pada teknologi internet, dan mungkin akan mengubah cara kerja Vangel yang masih analog menjadi serba digital.

View all my reviews

No comments:

Post a Comment