The After-Dinner Mysteries [Nazotoki Wa Dinā No Ato De] by Tokuya Higashigawa
My rating: 3 of 5 stars
Misteri setelah makan malam? Apakah ini buku bertema kuliner, dengan tebak-tebakan bahan makanan misterius apa saja yang disajikan?
Judulnya memang bisa membuat pikiran calon pembaca sok tahu (yang membeli buku ini tanpa tahu sinopsisnya lebih dulu) mengembara ke mana-mana. Yah, minimal meskipun aku membeli buku ini asal klik di toko buku online gara-gara gambarnya yang unyu, aku sudah tahu bahwa buku ini adalah buku cerita detektif. Dan tentu saja, karena Penerbit Haru telah menerbitkan novel detektif Jepang yang nama penulisnya saja belum pernah kudengar (maaf ya, Higashigawa-sensei, pengetahuanku tentang penulis Jepang memang sesempit itu), kuharap ke depannya Penerbit Haru atau penerbit lainnya di Indonesia mau menerjemahkan dan menerbitkan novel detektif dari serial Galileo atau Shinzanmono dari penulis Keigo Higashino.
Dari covernya yang tampak tidak serius, dapat disimpulkan bahwa cerita detektif dalam buku ini bukan cerita yang kelam dan berat. Dan memang begitulah kenyataannya.
Tokoh utamanya, Detektif Hosho Reiko, adalah putri tunggal pemilik Grup Hosho yang kaya-raya. Tapi, di kantornya ia berhasil menutupi identitasnya, bahkan pakaian kerja bermerek bernilai ratusan ribu yen yang dibelinya dari butik di Ginza pun diakuinya sebagai pakaian puluhan ribu yen yang dibeli di departemen store biasa (Eh, sebentar, terbalik ya dengan ibu-ibu sosialita [baca: sok elit] yang memakai barang KW tapi mengaku pakai barang asli?). Ia juga diantar-jemput dengan limusin sepanjang tujuh meter oleh pelayannya, Kageyama, namun demi menjaga identitas sebagai gadis biasa, lokasi antar-jemputnya sengaja ditetapkan cukup jauh dari kantor.
Kageyama, si pelayan berusia 30 tahunan, selalu mengenakan setelan jas hitam, dan kacamata berbingkai perak. Karena dia memang ganteng, maka penampilannya mirip bangsawan, atau host yang sedang mencari pelanggan :) Ia pernah mengaku bercita-cita menjadi pemain bisbol atau detektif profesional. Entah bagaimana ceritanya ia bisa terdampar menjadi pelayan keluarga Hosho, tidak pernah terungkap.
Karena belum lama jadi detektif dan mengalami kesulitan dalam memecahkan kasus yang dihadapinya, maka sepulang kerja Reiko pun curcol pada Kageyama. Tapi... yang paling bikin sang tuan putri spanneng-nya naik, sang pelayan sama sekali tidak bisa menjaga mulut. Bukan berarti Kageyama ember bocor bergosip ria tentang kasusnya dengan pelayan rumah sebelah, tapi berani mengejeknya! Coba, pelayan mana yang bisa-bisanya bilang pada majikannya dengan kalimat "Maaf, Tuan Putri... Kalau Anda tidak tahu kebenaran kasus sepele seperti ini, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?" atau "Kalau Tuan Putri tidak tahu mengenai hal mudah seperti ini, apakah Anda bisa disebut detektif profesional? Terus terang, level Anda jauh lebih rendah dibanding amatir kelas teri."
Reaksi pertama Reiko begitu mendengar komentar Kageyama yang menyakitkan seperti itu, tentu saja "Kupecat kau! Harus dipecat! Pokoknya pecat! Pecat pecat pecat pecat pecat! Pecat pecat pecat pecat pecat!!!" XD
Belakangan, karena harus mengakui analisis dan deduksi Kageyama selalu benar, Reiko malah mengandalkan opini Kageyama untuk setiap kasus yang dihadapinya, meskipun dengan risiko harus bisa menebalkan telinga dan pura-pura tidak tersinggung dengan lidah Kageyama yang setajam setan.
Terdiri dari tujuh misteri yang harus dipecahkan Reiko, menurutku yang menarik dari novel ini bukankah misteri atau pemecahan trik yang disajikan, tapi gaya penuturan Higashigawa-sensei yang sepenuhnya dari sudut pandang Reiko, meskipun menggunakan POV orang ketiga. Jadi kita bisa mengetahui apa saja yang dipikirkan oleh Reiko, termasuk opininya terhadap kasus yang dihadapi, si pelayan kurang ajar, atau atasan yang bebal dan sok tahu. Dan jelas, daya tarik utama novel ini adalah interaksi antara Reiko dan Kageyama, yang hampir-hampir tidak mencerminkan interaksi selayaknya antara majikan dan pelayan :)
Tentu saja, bukan berarti tidak ada tokoh lain yang menarik di novel ini. Masih ada tokoh sampingan yang cukup menonjol, yaitu Komandan Kazamatsuri yang merupakan atasan Reiko. Sebagai anak Presiden Kazamatsuri Motors, perusahaan kelas menengah yang memproduksi mobil, alasannya kecemplung jadi polisi tidak bisa dijelaskan. Apalagi menurut Reiko, atasannya ini tidak bisa diandalkan. Belum lagi Kazamatsuri juga berusaha pedekate dengan sikapnya yang sok pintar, sok ganteng, dan sok kaya. Karena Reiko sendiri aslinya Tuan Putri Grup Hosho, kalau cuma pamer kekayaan, usahanya jelas tidak akan mempan. Kasihan juga sih sebenarnya :)
Anyway, terlepas dari cerita misterinya yang menurutku pribadi biasa saja, buku ini cocok untuk dibaca kalau sedang mencari bacaan yang ringan dan menghibur.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment