My rating: 5 of 5 stars
Pernah mencoba menyantap makanan yang tidak biasa dimakan?
Sejauh ini, makanan yang tidak biasa yang pernah kucicipi cuma sedikit variasinya, di antaranya telur penyu, ubur-ubur, dan belalang goreng. Sementara itu, banyak makanan yang sudah dianggap biasa di Indonesia, barangkali malah termasuk makanan aneh bagi warga negara asing, misalnya buah durian yang aromanya begitu luar biasa (dan aku termasuk yang tidak begitu suka rajanya buah ini gara-gara aromanya).
Jerry Hopkins, penulis buku ini, adalah koresponden dan editor majalah Rolling Stone selama hampir dua puluh tahun. Ia juga telah menulis puluhan buku, termasuk biografi Jim Morrison dan Elvis Presley. Buku-bukunya mengulas beragam hal, dari sejarah, humor, jurnalisme, makanan, lingkungan, kebudayaan, dan tentu saja biografi. Ia juga bekerja sebagai penulis feature, reporter, dan kritikus musik. Tapi di atas segalanya, ia seorang petualang, bukan hanya sebagai traveler, tapi juga petualang makanan. Prinsipnya: "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung", dan makanan bukan perkecualian.
When in Rome, do as the Romans do |
Buku ini dibagi dalam enam segmen, yaitu enam jenis bahan makanan, yang terdiri dari:
- mamalia
- reptil dan makhluk air;
- serangga, laba-laba dan kalajengking;
- burung;
- tumbuhan;
- leftover
Mamalia
Sebagai bahan makanan, mamalia bukan hal yang aneh. Toh kita biasa makan daging sapi dan kambing, atau daging babi buat yang nonmuslim dan nonyahudi. Mamalia yang dibahas Hopkins di sini mencakup yang berukuran kecil macam tikus dan kelelawar, sampai yang berukuran raksasa seperti gajah dan ikan paus. Oh tentu saja, anjing juga umum sebagai bahan makanan di Asia (termasuk di beberapa daerah Indonesia). Para aktivis animal rights di Eropa dan Amerika sudah pasti mencak-mencak, karena anjing dan kucing di sana adalah binatang peliharaan di Eropa, dan tidak diternakkan untuk bahan makanan. Dan bahan makanan yang juga memancing protes dan bisa menimbulkan ketegangan antara negara yang berbeda budaya kuliner termasuk primata dan ikan paus.
Kepala gorila, anyone? |
Omong-omong tentang primata, Hopkins juga membahas bahan makanan dari mamalia yang paling akrab dengan kita: manusia. Bukan berarti Hopkins sudah menyantap daging manusia sih (meskipun dia membuat dan memakan hidangan yang berbahan dasar plasenta), tapi sejarah kanibalisme dari zaman prasejarah sampai zaman modern dibahas total di sini.
Reptil & Makhluk Air
Takut dimakan ular, buaya dan ikan hiu? Tenang, statistik membuktikan jauuuuuh lebih banyak ular, buaya dan ikan hiu yang dimakan manusia. Sebagai omnivora yang bisa makan apa saja, manusia juga tidak sungkan-sungkan menyantap kadal (termasuk iguana dan komodo!), katak dan kodok, ikan fugu, ubur-ubur, siput, ulat, dan telur ikan.
Ih, seladanya layu! #salahfokus |
Burung
Saat ini, burung paling populer sebagai bahan makanan di dunia adalah ayam. Berikutnya, kalkun, bebek, angsa, dan itik. Saat ini, burung unta dan kasuari juga sudah mulai masuk katalog bahan makanan. Dan meskipun kecil, burung-burung seperti merpati, gagak, dan walet juga biasa dimakan di banyak tempat. Dan bukan hanya telurnya yang juga disantap, tapi sarangnya juga. Buatku tidak ada yang aneh, sampai ketemu balut: telur bebek rebus berisi embrio berusia enam belas sampai delapan belas hari. Sudah hampir jadi anak bebek!
Serangga, Laba-laba, dan Kalajengking
Kalau bahan makanan yang ini, baru deh kuanggap aneh (meskipun aku pernah makan belalang goreng, yang rasanya memang enak, renyah kriuk-kriuk, asal tidak memperhatikan kepala, kaki dan sayapnya :P). Katanya sih kandungan protein dan nutrisinya luar biasa, tapi... makan capung, semut (ini juga pernah, tapi nggak sengaja biasanya), rayap, laba-laba, kalajengking, kumbang, jangkrik, tonggeret, kupu-kupu...
Asparagus-nya kelihatan enak, ya? |
Tumbuhan
Bahan makanan yang dianggap aneh di sini adalah jamur beracun, buah keluak, kelopak bunga, kaktus, dan iya... buah durian.
Leftover
Yang dimaksud di sini memang makanan sisa, atau bahan yang umumnya tidak dipakai bahan makanan, seperti darah misalnya. Tapi selain itu dibahas juga bahan makanan yang disantap hidup-hidup macam ikan, udang, gurita, belut, atau lobster... di mana makanannya masih bergerak-gerak, setengah hidup, malah bisa kabur sekalian.
Jangankan sampai mencicipi makanan yang aneh-aneh, membaca buku meja kopi (apa sih terjemahan yang benar dari coffee table book?) yang tebal dan bersampul keras ini sudah merupakan petualangan tersendiri. Foto-foto makanannya asyik-asyik dan kelihatan lezat pula, meskipun mungkin aku tidak seberani itu untuk menyantap sebagian besar di antaranya.
Berani mencoba tantangan ini?
View all my reviews
No comments:
Post a Comment