Friday, October 30, 2015

The Mist

Judul : The Mist

Penulis : Stephen King

ISBN : 978-0-451-22329-6

Penerbit : Signet

Tebal : 230 halaman

Dibeli di : Periplus Online Bookstore

Harga beli : Rp. 89.250,- (diskon ultah)

Tanggal dipesan : 29 Agustus 2015

Tanggal diterima : 28 September 2015

Tanggal pertama kali dibaca : 14 Desember 2010

Tanggal dibaca ulang : 10 Oktober 2015 #Program BUBU

Sinopsis : 
It's a hot, lazy day, perfect for a cookout, until you see those strange dark clouds. Suddenly a violent storm sweeps across the lake and ends as abruptly and unexpectedly as it had begun. Then comes the mist...creeping slowly, inexorably into town, where it settles and waits, trapping you in the supermarket with dozens of others, cut off from your families and the world. The mist is alive, seething with unearthly sounds and movements. What unleashed this terror? Was it the Arrowhead Project---the top secret government operation that everyone has noticed but no one quite understands? And what happens when the provisions have run out and you're forced to make your escape, edging blindly through the dim light?

Review singkat :
Apabila kabut tebal melanda dan monster-monster misterius tiba-tiba berkeliaran di muka bumi, di manakah kau ingin berada?

Apakah di rumah? Yang meskipun kemungkinan besar tidak aman dan tidak bisa menghalau monster, yang penting kita berada di tempat yang paling familiar dan nyaman bagi kita?

Atau markas militer? Yang memastikan kita bisa berlindung di balik benteng dengan para prajurit terpilih dan persenjataan canggih?

Dan bagaimana bila kita malah terjebak di supermarket, dengan banyak orang yang tidak kita kenal? Sementara di luar supermarket, di dalam kabut, para monster menunggu. Mereka tidak bisa menembus dinding kaca, tapi mereka akan menyambar siapapun yang meninggalkan keamanan supermarket dengan alasan apapun,,,

Novella ini dituturkan dari sudut pandang David Drayton, yang terjebak di supermarket bersama anaknya yang masih kecil, Billy, dan tetangga mereka, si pengacara Brent Norton. Kesadaran bahwa dalam kabut terdapat bahaya misterius mulai terungkap ketika korban-korban mulai berjatuhan. Dari pegawai supermarket yang pergi keluar untuk memperbaiki generator ventilasi, sampai orang-orang yang pergi karena tidak mau tetap berada di supermarket dan tidak percaya akan adanya bahaya yang menunggu di luar sana.

Dan setelah akhirnya orang-orang yang tersisa di supermarket percaya akan adanya bahaya monster di luar sana, mereka terbagi pada beberapa kubu dengan keyakinan yang berbeda. Ada yang meyakini bahwa bencana itu adalah hukuman dari Tuhan dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat. Ada pula yang tetap berusaha untuk meninggalkan supermarket dengan harapan bisa menghindari apapun yang ada di luar sana.

Stephen King tidak memberikan konklusi yang jelas untuk akhir novella ini, yang dibiarkan menggantung. Ia membiarkan pembaca mengira-ngira bagaimana kisah selanjutnya. Apakah David dan putranya selamat? Apakah dunia berakhir setelah monster-monster berkuasa di muka bumi? Tak ada yang tahu.

P.S. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja. Stephen King kepikiran ide novella ini ketika ia dan putranya (Joe? Atau Owen?) sedang mengantri di kasir supermarket, dan King membayangkan bagaimana seandainya ada monster misterius yang mengepung supermaket dan para pembeli (dan pegawai toko) terjebak di dalamnya.


Movie adaptation :

Disutradarai oleh Frank Darabont (yang juga menyutradarai adaptasi karya Stephen King lainnya, The Shawshank Redemption dan The Green Mile), dengan tokoh David Drayton diperankan oleh Thomas Jane.

Pada prinsipnya, Darabont cukup setia pada versi novella King, dengan beberapa perkecualian.

Perkecualian yang sangat drastis adalah endingnya, yang dibuat sangat gelap dengan twist yang bisa menyesakkan hati penonton. Alternative ending yang dibuat dengan izin King, tentunya. Bagaimanapun, ending novella The Mist dibuat menggantung kok, tentu saja seperti halnya penikmat karya ini, Darabont bisa merekayasa versinya sendiri tentang nasib para tokohnya. Tapi tetap saja... membuatku emosi jiwa waktu menontonnya.

Review singkat ini dibuat dalam rangka :

Tema Horror

No comments:

Post a Comment