Penulis : Molly Harper
Penerbit : Pocket Books
ISBN : 978-1-4516-4183-7
Genre : Paranormal Romance
Dibeli di : Periplus Online Bookstore Indonesia
Harga beli : Rp. 15.000,-
Tanggal pesanan diterima : 28 Maret 2014
Tanggal dibaca : 18 Januari 2015
Sinopsis:
Iris Scanlon, Half-Moon Hollow’s only daytime vampire concierge, knows more about the undead than she’d like. Running all their daylight errands—from letting in the plumber to picking up some chilled Faux Type O—gives her a look at the not-so-glamorous side of vamps. Her rules are strict; relationships are purely business, not friendship—and certainly not anything more. Then she finds her newest client, Cal, poisoned on his kitchen floor, and her quiet life turns upside down.
Cal - who would be devastatingly sexy, if Iris thought vampires were sexy - offers Iris a hefty fee for hiding him at her place. And even though he’s imperious, unfriendly, and doesn't seem to understand the difference between "employee" and "servant," she agrees. But as they search for who wants him permanently dead, Iris is breaking more and more of her own rules... particularly those about nudity. Could it be that what she really needs is some intrigue and romance—and her very own stray vampire?
Review :
Jujur saja, aku pernah suka banget dengan cerita vampir. Terutama waktu masih jamannya aku terus menerus menonton ulang serial TV Buffy the Vampire Slayer Season 1-7. Tapi waktu vampir bling-bling sedang booming (kebetulan aku bukan penggemar novel dan filmnya), dan cerita-cerita vampir lain mendadak heboh membanjiri seluruh penjuru dunia, I fed up.
Aku berhenti membaca buku yang ada vampirnya. Paling-paling yang kubaca serial Dresden Files-nya Jim Butcher, di mana kaum vampir bukan tokoh utama, tapi cuma salah satu dari sekian banyak demon yang berkeliaran di muka bumi. Atau serial Strain-nya Guillermo del Toro, di mana vampirnya boro-boro ganteng/cantik dan bling-bling tapi menyeramkan dan sukses bikin merinding.
Yang jelas, buku ini kubeli tanpa ekspektasi apa-apa sama sekali. Aku belum pernah membaca karya Molly Harper, belum pernah pula membaca review buku-bukunya. Cuma satu alasannya aku beli buku ini: harga bantingnya di bargain bin Periplus Online. Hanya karena kasihan melihat ada buku segel yang diobral murah meriah, ya kumasukkan saja ke keranjang belanja. I'm really care of stray books.
Dan lalu, tentu saja buku yang sudah dibeli harus dibaca, meski harus menunggu giliran berbulan-bulan :))
There were a lot of little myths that the humans had to let go of once vampires came out of the coffin--crosses, holy water, guys with cute English accents who wandered around in long black coats being all adorably evil.
LOL, that's Spike reference! Satu paragraf saja sudah cukup membuatku kepingin menonton ulang serial TV Buffy demi melihat that guy with cute little English accent who wandered around in long black coats being all adorably evil.
Yang jelas, dalam novel ini kaum undead/vampir telah sepuluh tahun keluar dari persembunyian dan hidup sebagai bagian dari masyarakat. Yah, boleh dibilang mirip dengan dunianya Sookie Stackhouse barangkali ya. Industri terkait vampir pun jadi booming. Bukan cuma produk konsumer macam darah sintesis, asesoris perawatan gigi, dan SPF-500 sunblock, bahkan bisnis cottage seperti yang dijalankan oleh Iris Scanlon, tokoh utama novel ini, juga banyak peminatnya.
Seperti yang dibocorkan oleh sinopsisnya, Iris menemukan Mr. Calix, klien barunya, terkapar di lantai dapurnya. Daripada menemukan, kata tersandung mungkin lebih pas. Sang vampir ternyata nyaris mati karena keracunan makanan (dalam hal ini, darah yang mengandung subtansi beracun bagi vampir). Sadar dirinya dalam bahaya, Calix--atau selanjutnya disebut Cal saja--bernegosiasi dengan Iris untuk menyembunyikannya sementara waktu... di rumah Iris, tentu saja.
Dan sambil menyelidiki siapa gerangan pihak yang menginginkan kematian Cal (kalau vampir bisa lebih mati lagi), tentu saja apapun bisa terjadi antara sang empunya rumah dan si vampir ganteng terlantar.
Kisah roman antara manusia dan vampir di sini boleh dibilang tidak ada unsur horornya sama sekali. Cerita ini malah lebih menjurus ke komedi, sebenarnya. Dan kemungkinan besar kenapa menjadi begitu karena semuanya diceritakan dari POV Iris, yang tetap punya selera humor dalam situasi segenting apapun. Untungnya, Cal sendiri makhluk yang... adorable, asal kita lupakan saja seberapa tua umurnya yang sebenarnya. Yang namanya cerita pararom model begini, sudah jadi pakem umum kalau terdapat jurang usia yang sangat lebar di antara tokohnya :)
Yang aku juga aku sukai di buku ini adalah kutipan-kutipan pada setiap awal bab yang seperti dicomot dari buku How To Care and Feeding of Stray Vampires. Kalau memang ada buku semacam itu di dunia mereka.
The thing to remember about a "stray" vampire is that there is probably a good reason he is friendless, alone and wounded. Approach with caution.
The first rule of cariing for a stray vampire: Don't tell anyone you're taking care of a stray vampire.
Vampires are wily, seductive creatures. Even if you think you are resistant to their charms, you are most likely thirty seconds from losing valuable undergarments.
When vampires manage to form emotional attachments, they tend to be very intense. Be prepared for possessive behavior and sexual attentions that keep you from contacting the outside world for days at a time... That's not really a drawback. Just an observation.
No comments:
Post a Comment