Saturday, January 10, 2015

Dreamsongs: A Rretrospective

Penulis: By George R.R. Martin

Penerbit : Gollancz, Great Britain

Book 1 : ISBN: 978-0-75289-008-1, 
Halaman: 656
Harga beli: Rp. 30.000,-
Tanggal beli: 29 Mei 2014

Book 2 : ISBN 978-0-75289-008-1
Halaman: 736
Harga beli: Rp. 69.000,-
Tanggal beli: 03 November 2013


Kedua buku bantal ini termasuk yang kubabat dari timbunan pada awal tahun baru ini. Yay, ini bisa diikutkan Read Big Challenge mestinya :) 

Alasan aku membeli kedua buku ini
1. Penulisnya. 
Rasanya cukup jelas, mengingat aku suka banget serial A Song of Ice and Fire yang sayangnya entah kapan bakal tamat. Semoga beliau diberikan kesehatan dan mood yang baik untuk dapat menyelesaikan masterpiece-nya. Amin.

2. Covernya.
Keren banget. Nget. 'Nuff said.

3. Harga banting
Kedua buku ini kudapat di lapak obral Periplus dalam dua bazar yang berbeda. Yang kudapat duluan malah buku keduanya, yang kubeli waktu IBF 2013. Buku pertamanya kudapat dengan harga lebih miring lagi pas JBF 2014.

4. Penasaran dengan karya-karya lain GRRM selain serial ASOIAF dan Wild Cards.

Review
Sejak aku membeli dan menyampul kedua buku ini, aku sama sekali tidak pernah menyentuh apalagi membuka-buka isinya seperti apa. Iyaa, sosok fisiknya yang gendut memang membuat tangan enggan menjamah sewaktu sedang mengobok-obok timbunan mencari bahan bacaan berikutnya. Yang aku tahu, isinya kumpulan cerpen/novela GRRM, dan salah satunya semacam prekuel dari serial ASOIAF.

Ternyata... Kumcer ini dibagi dalam bab-bab yang selalu diawali dengan memoir GRRM tentang catatan perjalanan sejarahnya sebagai penulis (ini menjelaskan kenapa ada subjudul A Rrestropective). Dan... aku malah jauh lebih menyukai memoir bersambung ini ketimbang kumpulan cerpen/novela-nya itu sendiri :)

Bagi yang mengira GRRM adalah spesialis penulis fantasy-epic seperti ASOIAF, dengan membaca kumpulan karya awalnya ini akan mengetahui bahwa ia tidak menulis dalam satu genre saja. Selain cerita fantasi, ia juga menulis cerita horor, thriller dan sci-fi, malah waktu remaja, sebagai penggemar komik superhero, ia menulis cerita superhero juga. Pada tahun kedua kuliah jurnalisme, dalam mata kuliah Sejarah Skandinavia ia malah menulis paper  dalam bentuk cerpen. Dapat nilai A lagi!

Dreamsongs Buku 1 mencakup cerpen/novela GRRM di masa awal-awal ia berkarya. Setiap bab memoir diikuti dengan beberapa karyanya yang ditulis pada tahapan karir kepenulisan yang dikisahkannya. Misalnya dalam Bab 1: A Four Color Fanboy, mencakup cerpen Fortress, yang merupakan paper/cerpen dari mata kuliah Sejarah Skandinavia-nya.

Ada lima bab dalam buku ini, termasuk kumpulan karya-karya yang pertama kali dibeli dan diterbitkan oleh majalah, yang membuat GRRM akhirnya memutuskan menjadi penulis full-time. Apalagi ternyata meskipun lulus dengan magna cum laude, cari kerja itu susah, Jenderal.

Khusus untuk cerpen-cerpen di buku ini, aku cenderung lebih menyukai yang bergenre Sci-fi ketimbang genre-genre lainnya.

Dreamsongs Buku 2 mencakup cabang karirnya yang merambah Hollywood sebagai penulis dan produser program televisi, sehingga termasuk dalam karya-karya yang dijejalkan di buku ini adalah salah satu naskah episode Twilight Zone. Ada pula naskah pilot Doorways yang gagal menjadi serial TV. Sayang juga sih, Padahal premis ceritanya mirip-mirip Sliders, karena tokoh-tokohnya bisa jalan-jalan ke dunia lain. Berat biaya produksinya karena settingnya terus berubah, mungkin?

GRRM yang belum melupakan mimpi masa kanak-kanaknya menulis cerita superhero belakangan menciptakan konsep serial cerita (serta mengkompilasi dan mengedit ) Wild Cards yang ditulis oleh para anggota Wild Cards Consortium yang bejibun banyaknya. Tapi tentu saja yang dimasukkan ke Buku 2 ini cerpen-cerpen yang merupakan buah karya GRRM selaku kontributor.

Dan terakhir, yang kucari-cari memang novela yang masih satu universe dengan serial ASOIAF: The Hedge Knight: A Tale of the Seven Kingdom, dengan tokoh utama Dunk alias Ser Duncan the Tall, dengan setting beberapa generasi sebelum ASOIAF.








No comments:

Post a Comment