Cinta di Saku Celana by Fajar Nugros
My rating: 4 of 5 stars
Meski cover, judul, dan ISBN-nya beda, percayalah ini buku yang sama dengan buku kumpulan cerpen I Didn't Lose My Heart I Sold It On Ebay. Kalau tidak percaya, singkap saja cover tambahannya. Teknik dagang yang sama juga dilakukan pada buku Ronggeng Dukuh Paruk-nya Ahmad Tohari. Buku yang bercover poster film ternyata tetap buku yang bercover oranye kalau dicopot sampul tambahannya.
Seperti biasa, aku baru beli buku ini setelah ada filmnya, yang diangkat dari salah satu cerpennya, Cinta di Saku Belakang Celana. Dan setelah kubaca, kayaknya kok tidak nyambung dengan sinopsis versi filmnya yang pernah kubaca di salah satu majalah film. Tapi gapapa sih, namanya juga mengkonversi cerpen jadi feature. Pasti beda lah.
Aku lebih suka cerita versi cerpennya yang absurd. Cerpen-cerpen lainnya ternyata nggak kalah aneh tapi menarik. Siapa juga yang menyangka patung-patung di Jakarta bisa bergerak sendiri dan kumpul-kumpul di Taman Monas kalau Jakarta lagi kosong? Kirain cuma boneka-boneka di Toy Story saja yang bisa begitu :)
Sebagian besar cerpennya pendek banget, mungkin pantasnya ini dibilang kumpulan flash fiction daripada kumpulan cerpen.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment