Sunday, August 31, 2014

Buku Kecil Merah Fergie

Sir Alex Ferguson, 1986-2013Sir Alex Ferguson, 1986-2013 by Alex Ferguson
My rating: 3 of 5 stars

Yap. Itulah yang kupikirkan ketika melihat buku hardcover berisi kumpulan "kata mutiara" Sir Alex Ferguson ini di display toko buku.

Akankah buku ini menyaingi Buku Kecil Merah Mao?

Yah, pengikut setia Fergie takkan pernah sebanyak Mao sih, tapi sepertinya tetap ada pasar untuk buku apapun yang berkaitan dengan legenda hidup yang satu ini. Aku termasuk salah satu target pasar, tentu saja. Sebagai buktinya, aku membeli buku ini, meskipun setelah melihat sinopsis singkat di sampul belakang buku "Kata-kata Inspiratif Sang Manajer Hebat", aku sudah meyakini bahwa isinya sedikit, dan mungkin sudah pernah kubaca di buku-buku biografi Sir Alex yang kumiliki.

Bagi penggemar MU, masa-masa suram di tangan para pengganti Fergie saat ini pasti membuat rindu masa lalu, berandai-andai sang legenda masih tetap menangani MU. Tapi jangan salah, ada masanya Fergie juga dicela, dicaci maki, diharapkan segera ditendang dari MU. Di buku kecil ini, masa-masa suram itu dimasukkan ke bab "Kelompok Yang Selalu Meremehkan", yang berisi kutipan-kutipan yang pasti membuat hati dan kuping terasa panas.

TIGA TAHUN YANG PENUH DENGAN OMONG KOSONG DAN TETAP MENJADI SAMPAH, SELAMAT TINGGAL FERGIE. Spanduk di Old Trafford, Desember 1989.

OBE "OUT BEFORE EASTER". Emlyn Hughes menganugerahi gelar alternatif untuk Sir Alex, 1990

Namun, Fergie tetap bisa bertahan lama, dan akhirnya membuktikan kemampuannya. Apakah Van Gaal bisa bertahan sampai masa kontraknya habis? Entahlah.

Bab-bab selanjutnya berisi kutipan tentang keyakinan dan manajemen ala Fergie. Salah satu prinsip Fergie adalah, bahwa manajer lebih penting daripada pemain, sehebat apapun si pemain. "Jangan biarkan para pemain menghinamu," nasihatnya untuk Paul Ince ketika menjadi manajer. Prinsip itu bukan omong kosong, lihat saja akibatnya pada para pemain yang berani melawannya. Ujug-ujug bye-bye baby, deh. Tidak ada pemain MU yang lebih penting daripada Fergie. David Beckham sekalipun. Roy Keane sekalipun. Atau... ini listnya panjang sebenarnya...

Bab yang cukup membuat tersenyum adalah "Cangkir Teh dan Pengering Rambut", yang berkaitan dengan gaya marah-marah Fergie yang terkenal. Khusus penyelesaian dengan cara "pengering rambut" yang dikenang siapapun, terutama para pemain yang sering mendapat treatment khusus ini. Menurut Fergie, istilah itu "ditemukan" oleh Mark Hughes, tentunya sejak dia meninggalkan MU. Tabloid SUN malah membuat edisi khusus (souvenir edition pula) untuk 27 tahun pengabdian Fergie:
Meskipun edisi khusus ini dinilai menghina beliau, aku kepingin punya suvenir hairdryer-nya :P

Kutipan-kutipan lain di buku ini terkait hubungan Fergie dengan media, para pemain, dan pelatih tim lawan, khususnya Arsene Wenger.

This is an okay book. Tapi yang kusesalkan, untuk buku kumpulan kutipan tipis macam begini, masih ada saja typo yang bertebaran, dan masih ada saja terjemahan yang terlalu harfiah. Begitu membaca bahwa Fergie "meletakkan rasa takut pada Tuhan dalam diri para pemain" sebagai terjemahan dari frasa "to put the fear of God into the players", aku hampir-hampir malas melanjutkan baca. Duh, please dong ah!

View all my reviews

No comments:

Post a Comment