Thursday, March 21, 2013

Lupa: Efek Modernisme

Moonwalking with Einstein: Rahasia Memiliki Ingatan SuperMoonwalking with Einstein: Rahasia Memiliki Ingatan Super by Joshua Foer
My rating: 4 of 5 stars



Buku ini memberi kesan mendalam bagiku, yang sudah terlalu mengandalkan eksternal memori sepanjang hidup. Seberapa banyak buku yang kubaca, tidak ada satu pun yang dapat kukutip kata demi kata ataupun halaman demi halaman meskipun belum lewat sehari. Bahkan kesan dan pendapat mengenai buku dimaksud perlu ditulis dalam review di goodreads atau blog, sekedar supaya dapat mengingatnya lagi suatu hari nanti!  Demikian pendeknya masa kerja memori internalku! Karena keterbatasan itulah, aku mengoleksi buku, karena meskipun tidak dapat menghafal isinya di luar kepala, aku dapat selalu membaca ulang kapanpun aku mau (atau tepatnya, kapanpun punya waktu luang, hiks).

Yap, inilah kelemahan manusia modern. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh, namun semakin sedikit yang dapat diingat. Memori internal semakin sedikit digunakan, karena kebanyakan orang merasa untuk apa ada buku, agenda, komputer, ponsel, dll, kalau tetap harus repot mengingat jadwal, isi buku, undang-undang, nomor telepon, dll...? :)

Melihat kondisi saat ini, rasanya kita bisa memahami mengapa Raja Mesir Thamus menolak hadiah dari Dewa Theuth, penemu tulisan, yang menawarkan tulisan sebagai "resep untuk memori maupun kebijaksanaan". Karena menurut Thamus, "Apabila orang mempelajarinya, itu akan sama dengan menanamkan kebiasaan lupa ke dalam jiwa mereka."



View all my reviews

No comments:

Post a Comment