Terorisme: Fundamentalisme Kristen, Yahudi, Islam by AM. Hendropriyono
My rating: 3 of 5 stars
Teroris. Bila mereka menang dan menjadi pihak yang berkuasa, maka para penentang mereka yang kemudian menjadi berstatus teroris.
Para pejuang kemerdekaan Amerika merupakan teroris bagi kekaisaran Inggris. Begitu pula para pejuang kemerdekaan Indonesia, pada zamannya dipandang sebagai teroris yang mengganggu stabilitas nasional pemerintahan Hindia Belanda.
Namun di kala ideologi yang menjadi dasar perbuatan, bukan lagi semangat kemerdekaan nasional, maka batas-batas negara pun kabur, dan sulit untuk membedakan antara "kita" dan "mereka".
Terorisme tidak lagi hanya pantas disematkan pada mereka yang melakukan perlawanan terhadap kekuasaan, karena pihak yang berkuasa pun dapat dan seringkali melakukan tindakan teror yang berakibat lebih dahsyat, hanya saja para pendukungnya menganggap itu yang sudah seharusnya dilakukan, atas alasan patriotisme, atau menjaga stabilitas perdamaian dunia.
Tindakan teror mengundang tindakan teror balasan. Semua pihak saling meneror dan mengintimidasi, menciptakan lingkaran setan yang tak berujung. dan korbannya adalah mayoritas yang diam, yang biasanya tak bisa, atau tak mau, untuk menentukan sikap, siapa di antara para teroris yang saling adu kekuatan ini yang bisa dianggap benar.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment