Tuesday, December 8, 2015

Parodi Film Seru

Parodi Film Seru: 15 Skenario GokilParodi Film Seru: 15 Skenario Gokil by Isman H. Suryaman
My rating: 4 of 5 stars

#Program BUBU

Pertama kali dibeli dan dibaca : 18 Desember 2008.

Diperoleh kembali : 5 Desember 2015

Dibaca ulang : 8 Desember 2015

Setelah kehilangan buku yang satu ini, aku cukup lama mencarinya kembali tapi tidak kunjung dapat. Untunglah akhirnya aku menemukan buku ini di meja bookswap IRF 2015. Meskipun sudah agak menguning, tidak jadi masalah besar. Apalagi ternyata buku ini signed and personalized sama Kang Isman, meskipun ditujukan untuk orang lain. Kepada pemilik asli buku yang telah meletakkan buku ini di lapak bookswap, thank you very much ya... :D

Anyway, setelah membaca ulang buku ini, aku merasa buku ini lebih lucu ketimbang waktu membacanya untuk pertama kali. Mungkin karena sekarang sudah jauh lebih terbiasa dengan gaya humor yang sarkastis atau yang breaking the fourth wall.

Dan setelah lewat tujuh tahun, aku juga baru sadar bahwa dari 15 judul film ada di buku ini, jumlah film yang sudah kutonton tetap sama banyaknya. Tetap 7 dari 15, Kemungkinan besar, gara-gara membaca buku ini aku sudah tidak merasa perlu lagi untuk menonton film sisanya.

Mengapa?

Skenario gokil dan ancur di buku ini boleh dibilang kritikan pedas bin nyinyir buat film-film yang plotnya bolong-bolong, jalan ceritanya nggak jelas atau penuh dengan kebetulan. Ayo mengaku saja, kita pasti pernah menonton film lalu tanpa sengaja bertanya-tanya tentang hal sepele (atau malah sebenarnya penting banget?) yang mungkin sebaiknya tak usah kita pikirkan kalau nggak mau pusing atau malah bete. Nah, di buku ini Kang Isman sengaja mencoba memikirkan jawaban atau behind the scene-nya untuk kita semua. Dengan cara yang bisa membuat kita terpingkal-pingkal pula, terutama kalau kita sudah pernah menonton filmnya dan hafal jalan ceritanya.

Mau tahu contohnya?

Di halaman skenario pertama (Resident Evil 2002), terdapat adegan para peneliti di laboratorium yang berusaha keluar melalui lift dengan tertib setelah terdengar bunyi sirene.

PENELITI #1
Uh oh.

PENELITI #2
Kenapa?

PENELITI #1
Sadar nggak bahwa nama kita sama sekali nggak disebut?

PENELITI #3
Iya juga. Padahal ini sudah lewat tiga menit pertama film.

PENELITI #2
(MENELAN LUDAH) Kalian ngerti kan itu artinya apa?

PENELITI #1
(MENGANGGUK DENGAN PANIK) Kita semua adalah figuran yang akan tewas.

Mereka pun tewas.

Well, membaca skenario ini aku malah langsung teringat adegan awal novel Redshirts-nya John Scalzidi mana narasi dari seorang tokoh figuran menggambarkan dengan jelas bahwa ia sadar betul bahwa kemungkinan besar ia akan segera mati.

Dan itu baru halaman pertama.

Selanjutnya, mungkin lebih baik baca sendiri ya...


N.B. Ilfil pada film aslinya setelah membaca skenario gokilnya tidak ditanggung.


View all my reviews

No comments:

Post a Comment