Honeymoon - Bulan Madu by James Patterson
My rating: 4 of 5 stars
Sinopsis:
Bagaimana rasanya menjadi pujaan setiap pria dan dicemburui setiap wanita? Kehidupan seperti itulah yang diimpikan Nora Sinclair sejak dulu, dan sekarang tidak akan dilepaskannya begitu saja.
Ketika agen FBI John O`Hara pertama kali melihatnya, dia tampak sempurna. Cantik. Sukses dalam karier. Cerdas. Elegan. Menggairahkan. Dia bukan hanya menarik perhatian pria. Dia membuat mereka tersihir.
Lalu mengapa FBI begitu berminat pada Nora Sinclair? Sebab banyak hal misterius terjadi pada pria-pria di sekitarnya. Ada sesuatu yang berbahaya dalam diri Nora, sesuatu yang kelam dan tersembunyi di dalam celah-celah masa lalunya yang tidak bisa dijelaskan. Dan semakin lama O`Hara menghabiskan waktu bersamanya, semakin dia terpikat sekaligus takut.
Honeymoon adalah kisah yang seksi, menegangkan, tentang wanita dengan nafsu mematikan serta pria-pria yang berani jatuh cinta kepadanya.
Review:
Waktu aku memungut buku ini sebagai teman makan sahur (iya... aku bukan tipe yang makan sahur sambil menyetel teve sih) dari timbunan, sama sekali tidak ada harapan apa-apa, selain karena buku ini lumayan tipis, cuma 398 halaman, dan bisa dibaca dalam satu-dua jam. Cukuplah waktunya sampai imsak tiba. Kenapa tidak berharap banyak? Ya tentu saja gara-gara sudah terlalu banyak novel James Patterson yang kubeli dan kubaca, dengan kesan akhir yang bervariasi dari yang asyik sampai membosankan... dan belakangan ini kebanyakan bikin aku bosan sih.
Pertama membaca judulnya, kukira buku ini akan bercerita tentang pembunuhan yang terjadi pada saat bulan madu. Tidak meleset sih sebenarnya, tapi plot ceritanya ternyata lebih baik dari itu. Ini drama antara seorang pembunuh serial dengan agen FBI yang mengincarnya, dengan plot twist dan bumbu olahranjang di antara keduanya :)
Cerita dituturkan dengan menggunakan dua POV.
POV orang ketiga digunakan kala bercerita tentang Nora Sinclair, seorang black widow berprofesi desainer interior yang punya hobi sampingan mengencani (atau menikahi) cowok-cowok ganteng dan kaya, membunuh mereka dengan kombinasi obat-obatan yang bisa menimbulkan serangan jantung, lantas menguras rekening bank mereka dan mentransfernya ke rekeningnya sendiri di luar negeri. POV orang ketiga ini juga sesekali mengikuti seorang agen rahasia (seperti biasa cukup disebut dengan codename si Turis) yang mengamankan data-data rahasia pada sebuah koper misterius, lengkap dengan adegan aksi senjata api yang berdarah-darah layaknya kisah James Bond.
POV orang pertama digunakan untuk mengikuti petualangan agen FBI O'Hara dalam menyelidiki Nora Sinclair. Dalam usaha pendekatannya pada target, ia menyamar sebagai Craig Reynolds, agen asuransi biasa yang tinggal di apartemen butut karena gajinya lebih ditekankan untuk mengurusi penampilan: pakaian dan mobil keren.
Cowok ganteng tapi bokek sama sekali bukan tipe yang ada dalam wishlist Nora, namun entah kenapa ia merasa Craig bukan petugas asuransi biasa dan tertarik kepadanya. Dan setelah penyelidikannya atas diri Craig membuatnya yakin bahwa cowok itu tidak berbahaya, ia pun menjeratnya ke dalam pelukannya, murni karena nafsu (adakah cinta di sini?), bukan demi menambah saldo tabungan di luar negeri.
Kalau James Bond saja bisa mencampur bisnis dengan kesenangan, nggak apa-apa dong kalau O'Hara juga mengikuti jejaknya? Karena otak mau berpikir logis pun susah bila libido laki-laki biasa yang sehat perkasa sudah mengambil alih. Masalahnya, bagaimana urusan ranjang dengan target jangan sampai mengganggu urusan pekerjaan, tetap fokus dan objektif. Itu susah, bung!
Cerita makin rumit ketika Nora yang kepo dengan latar belakang Craig mulai membuntutinya, dan mendapati sang kekasih baru ternyata sudah punya anak-istri. Penipu mana yang tidak merasa terhina kalau sudah kena tipu?
Apakah agen O'Hara akan bernasib sama dengan para lelaki di sekitar Nora Sinclair?
Hahaha, suka deh jalan cerita kucing-kucingan di sini. Apalagi dari POV kedua tokoh utamanya kita bisa mengikuti jalan pikiran mereka masing-masing, sehingga lebih asyik saat mereka mengambil keputusan atau tidak mengambil keputusan yang salah dan bagaimana dampaknya terhadap jalan cerita selanjutnya...
Tunggu saja adegan Nora mencoba membunuh O'Hara dengan teknik beracun andalannya!
View all my reviews
No comments:
Post a Comment