Friday, December 14, 2012

Fall For Dresden, Part 3

Grave Peril (The Dresden Files, #3)Grave Peril by Jim Butcher
My rating: 5 of 5 stars

Setelah terselang membaca Cold Days, jilid ke-14 Dresden Files yang terbit akhir November kemarin, program mendengarkan audiobook Dresden Files tetap diteruskan, mumpung masih semangat-semangatnya. Lagipula, berbeda dengan buku fisik ataupun ebook, audiobook bisa dinikmati pada jam kerja tanpa khawatir dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin. Ya, kalau rekan lain bekerja sambil mendengarkan musik, aku bisa anteng bekerja sambil mendengarkan suara seksi James Masters. Eh, nggak anteng, ding, karena masih ketawa-ketawa sendiri kalau sampai di bagian yang kocak.

Sesuai urutan dan gilirannya, kali ini aku mendengarkan buku jilid ke-3:


Di jilid ketiga ini Dresdenverse mulai diperkenalkan secara lebih luas kepada pembaca, begitu pula tokoh-tokoh dan kelompok baru yang akan berperan dan sangat mempengaruhi jalan cerita Dresden Files selanjutnya, antara lain :

Michael Carpenter
Sesuai namanya, pekerjaannya adalah tukang kayu, tapi ia punya tugas sampingan yang jauh lebih berbahaya sebagai Knight of the Cross, salah satu dari tiga ksatria terpilih untuk melawan kuasa gelap. Para ksatria ini masing-masing dibekali sebilah pedang sakti yang mengandung paku berdarah yang berasal dari penyaliban Isa Almasih. Pedang Michael berbentuk pedang lebar Eropa, dan dinamai Amoracchius alias "Pedang Cinta". Harry menghormati Michael dan mungkin menganggapnya sebagai paman.

Charity Carpenter
Istri Michael yang sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya. Karena itu, boleh dibilang ia tidak menyukai Harry, yang sering menyeret Michael ke dalam bahaya yang menyebabkannya terluka, baik ringan maupun berat, atau sampai masuk penjara sekalian.

Kelompok Vampir


Yup, salah satu monster of the book jilid ini adalah kelompok monster yang sudah sangat biasa muncul di cerita supranatural. Saking biasanya sampai terasa tidak ekslusif lagi (baca: obralan) atau... wajar saja kalau ternyata benar-benar ada di sekitar kita (teringat salah satu customer di buku Weird Things Customers Says in Bookstores yang beli buku-buku vampir untuk persiapan karena pulang kerja malam-malam ;P)

Lantas, apa bedanya vampir di Dresdenverse dengan vampir bling-bling atau vampir-vampir di cerita lainnya? Jilid ketiga ini memperkenalkan bahwa terdapat spesies maupun struktur organisasi vampir yang berbeda-beda:

1. Vampir Red Court
Berupa makhluk mirip kelelawar yang bersembunyi di balik "kostum" manusia yang sensual dan seksi. Spesies ini sudah muncul di buku pertama dalam sosok Bianca, pemilik rumah bordil Velvet Room yang tersinggung berat gara-gara interogasi Harry. Spesies ini kuat dan cepat, tapi lemah terhadap cahaya matahari dan apabila perutnya robek hingga darah hasil isapannya tumpah. Spesies ini menghisap darah manusia, dan ludahnya mengandung zat adiktif yang membuat korbannya mengalami euforia dan dapat dikendalikan. Perubahan manusia biasa menjadi vampir red court terdiri atas dua tahap : pertama manusia terinfeksi dengan rasa haus akan darah (dan sudah memiliki kecepatan, kekuatan, dan daya tahan supranatural), lalu berubah menjadi bentuk demon setelah membunuh saat memangsa korban manusia pertama mereka.
 
2. Vampir White Court
Sangat mirip manusia biasa, semacam succubus dan incubus, karena mengkonsumsi emosi dan daya hidup mangsanya. Spesies ini dilahirkan, bukan terinfeksi seperti jenis lainnya. Mereka berkembang seperti manusia sampai kekuatan vampir mereka muncul di usia tertentu. Seperti vampir red court, konsumsi manusia pertama mereka merupakan pertanda transformasi penuh. Di jilid ini, kemunculan pertama vampir white court diwakili oleh Thomas Raith, yang sosok supermodelnya yang dapat membuat setiap wanita menoleh atau lebih gawat lagi, membuntutinya ke mana-mana.

3. Vampir Black Court
Jenis vampir paling terkenal, berupa mayat hidup harus darah yang dipopulerkan novel Dracula-nya Bram Stoker. Bahkan, di Dresdenverse, publikasi buku tersebut merupakan penyebab utama hancurnya Black Court, karena buku itu menjadi semacam buku petunjuk bagaimana caranya membunuh vampir. Berbeda dengan vampir red court, tubuh manusia yang menjadi vampir black court membusuk seperti zombie. Kekuatan dan kelemahan vampir black court sangat klasik seperti di novel Dracula, seperti superman tapi lemah pada bawang putih dan simbol kepercayaan (jadi bukan cuma salib, tergantung kepercayaannya bisa bintang david, bulan-bintang, bahkan pentacle seperti amulet Harry). Cahaya matahari hanya mematikan bagi vampir baru. Gara-gara buku Bram Stoker, vampir black court nyaris punah. Di jilid ini, black court diwakili oleh Mavra, sesepuh vampir yang memiliki kemampuan sihir seperti wizard.

4. Vampir Jade Court
Sampai jilid teranyar Dresden Files, belum ada keterangan dan tokoh dari kelompok ini, kecuali daerah kekuasaannya di Asia Timur dan Tenggara. Hm... mungkin model Mr. Vampire yang jalannya lompat-lompat itukah? :)

Leanansidhe
Berasal dari dunia peri, dan merupakan wali Harry karena perjanjian dengan ibu Harry, Margaret LeFay. Waktu Harry melarikan dari dari guru/ayah angkat, Justin DuMorne, yang memaksanya melakukan black magic, Lea membuat perjanjian dengan Harry. Lea setuju untuk memberi Harry kekuatan yang dibutuhkan untuk mengalahkan DuMorne, dengan imbalan nyawa, keberuntungan, dan kemampuan sihirnya. Sebenarnya Harry sudah punya kekuatan yang dibutuhkan, sehingga bantuan Lea hanya sekedar sugesti. Di jilid ini, Lea ngotot menagih janji Harry.

Hm... perkenalannya kepanjangan, ya? Oke, sudah saatnya review bukunya.

Cerita dimulai dengan petualangan Harry dan Michael yang berusaha menyelamatkan bayi-bayi yang baru lahir di RS dari hantu Agatha Hagglethorn. Mereka berhasil mengusir si hantu ke Nevernever (dunia magis/peri yang terpisah dari dunia manusia), dan menghancurkannya setelah sebelumnya mengetahui bahwa hantu itu berada dalam mantra siksaan yang membuatnya mengamuk (mungkin namanya manta Cruciatus kalau di Potterverse?).

Sebenarnya Harry agak enggan masuk ke Nevernever, karena bisa memancing wali perinya muncul untuk menagih janji bak collector kartu kredit. Benar saja, tak butuh waktu lama bagi Lea untuk muncul disertai gerombolan hellhound-nya. Berikut kutipan kocak waktu Harry mendengar tanda-tanda kemunculan Lea ini:

"Holy shit," I breathed. "Hellhounds."
"Harry," Michael said sternly. "You know I hate it when you swear."
"You're right. Sorry. Holy shit," I breathed. "Heck-hounds."

Harry berhasil mengelabui Lea dan kabur ke dunia manusia, tapi ditangkap polisi gara-gara membuat keributan di rumah sakit (ini sudah yang keberapa kalinya, ya?). Charity menebus Michael, sedangkan Harry ditebus oleh Susan. FYI, sudah setahun ini Harry dan Susan berhubungan, tapi sampai sekarang Harry belum bisa mengucapkan "L word".


Sampai di apartemen, Harry kedatangan tamu sepasang vampir yang menyampaikan undangan pesta untuk merayakan promosi Bianca menjadi pemimpin vampir Red Court di Chicago. Harry diundang sebagai perwakilan resmi White Council. Sebagai wartawan koran kuning, jelas Susan bersemangat untuk hadir, tak peduli Harry melarangnya.

Sebelum kejadian hantu di RS, Harry sempat mendapat klien gadis remaja yang mengaku bernama Lydia, yang meminta bantuan Harry untuk melindunginya dari roh jahat. Gara-gara sifatnya yang selalu protektif terhadap wanita, jadilah Harry memberikan jimat pelindungnya pada Lydia, dan meminta gadis itu berlindung di gereja Pastor Forthill. Tapi ternyata waktu gereja diserang roh jahat, Lydia panik dan kabur entah ke mana. Harry pun menemui Mortimer Lindquist, cenayang lokal yang menjelaskan bahwa batas antara dunia manusia dan dunia roh menipis sehingga para hantu menjadi jauh lebih kuat.

Belum juga investigasi beres, Harry malah dipanggil utuk menolong Mickey Malone, salah seorang rekan Murphy yang "kesurupan". Ia mendapati Malone ternyata menderita oleh mantra siksaan yang sama dengan yang dialami hantu Agatha. Selesai eksorsisme itulah baru Harry dapat melanjutkan pencarian Lydia, yang ternyata disekap oleh sepasang vampir pengantar undangan sebelumnya, Kyle dan Kelly. Harry berhasil melukai keduanya, bahkan membuat Kelly terbakar sinar matahari, tapi ia tak bisa merebut Lydia, dan malah terkena ludah beracun Kelly.

Pulang dalam keadaan fly gara-gara zat adiktif vampir, Harry ketiduran dan bermimpi diserang demon yang pernah dikalahkannya saat membantu kasus SI yang bekaitan dengan dukun (bahasa sundana sorcerer) bernama Leonid Kravos. Hantu yang dinamakan Nightmare itu merampas sebagian kekuatan sihirnya sebelum Harry dapat terbangun berkat bantuan Bob. Menyadari target Nightmare adalah mereka yang terlibat menjebloskan Leonid Kravos ke penjara (di mana ia bunuh diri), Harry bergegas ke tempat Murphy, dan ternyata terlambat, karena sang hantu menyamar sebagai dirinya. Target lain yang terlibat kasus selain Harry adalah Michael, dan sang hantu menyerang dengan menculik Charity (juga dengan menyamar sebagai Harry), yang saat itu tengah mengandung.

Saat Harry dan Michael bertempur melawan Nightmare, Harry bisa menang dengan bantuan Lea yang muncul saat Harry kewalahan. Namun saat Harry hendak mengelak lagi dari "hutang" dengan mengangkat pedang Amoracchius-nya Michael, pedangnya malah terampas! Memang Lea tidak segera menagih janjinya saat itu, tapi toh masih banyak masalah yang harus diselesaikan Harry.

Oke, supaya review ini tidak berubah jadi ringkasan cerita dan spoilernya semakin banyak, kita daftar saja beberapa keputusan dan perbuatan Harry di jilid ini yang membuktikan bahwa dia memang wizard paling sinting di Dresdenverse:

1. Karena tidak tahu siapa yang mengendalikan Nightmare, Harry merapalkan mantra yang membuat perhatian Nightmare hanya terfokus pada dirinya. Dengan demikian, Nightmare tidak bisa menyerang target lain sebelum membunuh Harry lebih dulu.

2. Merasakan keberadaan dukun pengendali Nightmare, Harry mengajak Michael menghadiri pesta kostum Bianca. Michael mengenakan kostum ksatria Templar, dan Harry mengenakan kostum... Dracula!

3. Harry meminum anggur yang disediakan Red Court. Yang ternyata beracun. Ups, memang nggak sengaja, tapi minum di tempat musuh? Bagaimana kalau minumannya darah... eww!

4. Waktu Susan muncul di pesta dengan undangan palsu (para vampir bebas membunuh tamu tak diundang!), dan Lea muncul untuk mengurangi kekuatan Harry karena ia ingkar janji, Susan malah membarter ingatannya selama satu tahun (tanpa rincian tertentu) asalkan Lea bersedia menyembuhkan Harry. Eh, ini sih Susan yang sinting karena ingatan satu tahun yang hilang adalah... ingatan satu tahun terakhir tentang Harry. Susan jadi tidak ingat lagi kalau mereka sepasang kekasih, hiks!

5. Saat Susan ditangkap oleh Bianca dan kawanannya, Harry tak bisa menahan amarah dan membuat badai api... seperti biasa, dan membakar habis Velvet Room. Padahal sebagai tamu resmi yang mewakili White Council, tindakannya melanggar protokol dan dapat memicu perang antara wizard dan vampir. 

6. Dalam rangka menolong Susan, Harry, Michael dan Thomas (yang bekerja sama karena ingin menolong kekasih wanitanya, Justine, yang juga ditangkap Bianca) melewati Nevernever untuk menyelinap ke rumah Bianca, tapi di tengah jalan Lea menangkap Harry. Sebagai persiapan menghadapi Lea, Harry sudah memakan jamur beracun, karena Lea toh tidak membutuhkan Harry yang mati!

Ups... ternyata masih tetap spoiler! Ya sudah, reviewnya sampai sini saja, supaya masih tetap menyisakan pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang mengendalikan Nightmare, lalu bagaimana nasib Susan yang sudah terinfeksi, atau bagaimana efek pertempuran Harry dengan Vampir Red Court terhadap hubungan antara para wizard dan vampir. Dan pertanyaan besarnya... apakah Harry sempat menyatakan cintanya pada Susan?

View all my reviews

No comments:

Post a Comment