Detektif Conan Vol. 1 by Gosho Aoyama
My rating: 5 of 5 stars
#Program BUBU
Manga jilid kesatu ini pertama kubeli dan kubaca tahun 1997. Dan terus terang, awalnya aku memandang manga ini sebelah mata, karena tema cerita orang dewasa yang menyusut jadi anak kecil sama sekali bukan hal istimewa bagiku. Mengapa demikian?
Waktu SMP aku pernah terpesona saat menonton film di bioskop berjudul Big (1988) yang dibintangi Tom Hanks. Di sana tokoh utamanya yang masih SMP mendadak jadi dewasa berkat kekuatan ajaib mesin pengabul permintaan di pasar malam. Begitu terpesonanya sampai aku sanggup menulis ulang cerita dan dialognya (teks terjemahan bioskop, tentunya). Dan begitu terpesonanya sampai aku terinspirasi untuk menulis cerita dengan tema yang serupa. Bukan plagiasi, tentunya, karena ceritanya sangat berbeda, hanya kondisi tokoh utamanya yang nyaris mirip meskipun terbalik: orang dewasa yang menyusut jadi sebesar anak TK berkat kekuatan ajaib fortune cookies, kondisi yang menyulitkannya untuk meraih cinta dan melindungi wanita cinta pertamanya. Novelku waktu SMP itu kuberi judul "Kecil". Yeah, right, judul yang sangat tidak kreatif, tapi jelas menunjukkan inspirasinya berasal dari mana XD
Anyway, kembali ke manga Detektif Conan, yang membuatku berubah pikiran dan menjadikan manga ini termasuk serial manga favoritku memang kisah detektifnya, meskipun aku cenderung lebih menggemari Hercule Poirot ketimbang Sherlock Holmes. Ide cerita misterinya tidak ada habisnya (plus dibumbui kisah romantis para tokohnya), dan membuatku bertanya-tanya mungkinkah semua cerita pembunuhan itu dapat terjadi di Jepang yang konon tingkat kriminalitasnya termasuk yang terendah di dunia.
Tapi memang sih, lama-lama aku merasa serial ini mulai mirip serial Doraemon atau bahkan si Unyil. Sudah belasan tahun berlalu, kondisi tokoh-tokoh utamanya masih begitu-begitu saja. Conan tetap kelas 1 SD, sementara Ran terus-menerus kelas 2 SMA. Padahal Shinichi Kudo/Conan Edogawa sudah berulang kali merayakan Natal, Tahun Baru, dan lain sebagainya. Piye toh iki, apakah waktu seolah berhenti di tempat, atau terus berputar ulang? Seharusnya kalau memang Conan tidak dapat bertumbuh karena pengaruh obat misterius, setidaknya orang-orang di sekelilingnya tetap menua, kan! Seharusnya komik detektif tuh sangat mementingkan logika! Logic check dong, Aoyama-sensei!
But nevertheless, manga ini tetap menjadi salah satu serial favoritku. Kalaupun hal-hal tidak masuk akal dan logika terjadi, pembelaan yang dapat kuberikan untuk serial ini tetaplah: Namanya juga komik!
View all my reviews
Hahahaha.. Hidup Conan!!! Saya juga penggemar Conan kelas berat... ^^
ReplyDeleteIya, mbak. Conan ini serial yang kupasrahkan untuk jadi serial yg never ending
ReplyDelete