Tuesday, January 28, 2020

Will My Cat Eat My Eyeballs?

Judul : Will My Cat Eat My Eyeballs? Big Questions from Tiny Mortals About Death

Penulis : Caitlin Doughty

Penerbit : W.W. Norton Company

Tebal : 222 halaman

Penghargaan : Goodreads Choice Award for Science and Technology (2019)

Dibaca tanggal : 25 Januari 2020

Sinopsis :
Best-selling author and mortician Caitlin Doughty answers real questions from kids about death, dead bodies, and decomposition.

Every day, funeral director Caitlin Doughty receives dozens of questions about death. What would happen to an astronaut’s body if it were pushed out of a space shuttle? Do people poop when they die? Can Grandma have a Viking funeral?

In Will My Cat Eat My Eyeballs?, Doughty blends her mortician’s knowledge of the body and the intriguing history behind common misconceptions about corpses to offer factual, hilarious, and candid answers to thirty-five distinctive questions posed by her youngest fans. In her inimitable voice, Doughty details lore and science of what happens to, and inside, our bodies after we die. Why do corpses groan? What causes bodies to turn colors during decomposition? And why do hair and nails appear longer after death? Readers will learn the best soil for mummifying your body, whether you can preserve your best friend’s skull as a keepsake, and what happens when you die on a plane. Beautifully illustrated by DiannĂ© Ruz, Will My Cat Eat My Eyeballs? shows us that death is science and art, and only by asking questions can we begin to embrace it.

Review singkat :

Judul bukunya bikin penasaran.

Itu alasan aku memilih untuk membaca buku ini duluan dalam rangka memenuhi tantangan baca Goodreads Indonesia bulan Januari 2020, padahal ada banyak buku yang mendapatkan penghargaan di tahun 2019. The Institute-nya Stephen King saja kutunda bacanya, bisa jadi kapan-kapan kalau sudah punya buku fisiknya. The Calculating Stars-nya Mary Robinette Kowal juga kutunda bacanya, padahal pemenang Hugo Award 2019 untuk kategori Best Novel.

Buku ini ditujukan bagi future corpses of all ages, jadi aku yang sisa usianya sudah semakin sedikit ini juga termasuk di dalamnya. Namun demikian, pertanyaannya berasal dari anak-anak dan jawaban serta pembahasannya menggunakan bahasa yang ringan dan mudah untuk dipahami anak-anak pula. Humor yang digunakan penulisnya juga asyik, sehingga pembaca tidak akan merasa jijik meskipun pembahasannya kadang-kadang memang menjijikkan secara harfiah. Ini sains gitu loh! Yang dibahas seputar kematian pula! Jadi mayat, darah, organ tubuh, kotoran dan segala macamnya tak mungkin dikecualikan dari pembicaraan.

Karena pertanyaannya berasal dari anak-anak yang rasa ingin tahunya memang besar, kadang-kadang pertanyaan nyeleneh, tapi penulis buku ini bisa menyajikan jawabannya dengan serius tapi santai, dan tetap berdasarkan fakta. Ada banyak pertanyaan lain selain yang dijadikan judul buku ini. Ingin tahu apakah kita masih bisa duduk atau berbicara (atau buang kotoran) setelah mati? Atau kenapa warna tubuh kita berubah setelah mati? Atau apakah orang kembar siam meninggal di waktu yang sama? Apakah kita boleh dikubur bersama hamster peliharaan kita? Atau apakah darah jenazah bisa digunakan untuk transfusi?

Kalau ingin tahu jawabannya, silakan baca buku ini. Recommended, dan di Goodreads kuberi bintang:




Spoiler:
Untuk judul buku ini, jawabannya YA! Terutama kalau kita cuma hidup berdua dengan si kucing peliharaan di tempat terpencil, lalu kita mati mendadak tanpa diketahui orang selama berhari-hari. Karena peran kita sebagai penyedia makanan berakhir, kucing yang kelaparan bisa makan apa saja yang ada di rumah. Termasuk bagian tubuh mayat kita... Ingat, kucing itu adalah predator, yang punya kesamaan DNA sebanyak 95,6% dengan singa.


Buku ini kubaca dan kureview dalam rangka memenuhi Tantangan Baca Goodreads Indonesia Tahun 2020 untuk bulan Januari :


No comments:

Post a Comment